Wall Street (foto: upi)
Washington, Jurnas.com - Lebih dari tiga juta orang Amerika terancam kehilangan pekerjaan karena resesi yang disebabkan pendemi virus corona baru (COVID-19) di Amerika Serikat (AS).
Ekonom David Wilcox di Peterson Institute for International Economics, mengatakan bahwa resesi akan meningkatkan pengangguran sekitar 2 - 2,5%.
"Saya pikir kemungkinan sekarang sangat tertekan menuju resesi. Itu bukan hal yang pasti pada titik ini, tapi saya pikir itu lebih baik daripada taruhan genap," kepada Wilcox kepada CNBC, Senin (16/3).
Wilcox mengatakan bahwa anggota masyarakat yang rentan akan lebih rentan terhadap resesi. "Biaya ekonomi, beban resesi, sangat tidak merata," katanya.
Dampak dari pandemi ini dapat membahayakan berbagai sektor di tengah meningkatnya kecemasan terhadap virus corona yang bergerak cepat.
"Sangat sulit untuk memprediksi bagaimana hasilnya," kata Wayne Outten, pendiri dan ketua Outten & Golden, sebuah firma hukum ketenagakerjaan di New York.
"Efek riak bisa dramatis di banyak industri yang berbeda," sambungnya.
Washington sudah menyatakan keadaan darurat nasianal terkait virus corona, sementara Senat sedang bersiap untuk mengusulkan setidaknya USD750 miliar untuk mengatasi wabah tersebut.
Goldman Sachs sekarang mengharapkan pertumbuhan PDB tahunan mencapai 0,4 persen, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 1,2 persen. "Ketidakpastian di sekitar semua angka ini jauh lebih besar dari biasanya," kata analis Goldman Sachs.
KEYWORD :Kehilangan Pekerjaan Ameirka Serikat Virus Corona Pendemi Global