Bendera kebangsaan Iran. (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)
Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru terhadap Iran sebagai bagian kampanye tekanan maksimum terhadap Republik Islam.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, Washington sudah membuat daftar hitam tiga entitas Iran karena terlibat dalam transaksi untuk berdagang di petrokimia Iran.
Tanpa menyebutkan nama perusahaan atau individu, Pompeo mengatakan langkah itu termasuk memasukkan perusahaan keamanan sosial investasi militer dan direkturnya ke Iran untuk berinvestasi di entitas yang terkena sanksi.
Dalam pernyataan terpisah, Departemen Perdagangan AS juga mengatakan akan memboikot sejumlah entitas, termasuk lima ilmuwan nuklir Iran, karena membantu program nuklir Teheran.
Presiden Donald Trump menerapkan kembali sanksi AS terhadap Iran pada Mei 2018 setelahsecara sepihak meninggalkan perjanjian nuklir 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), ditandatangani antara Iran dan negara-negara besar dunia.
Pengadilan Keadilan Internasional (ICJ) - yang dikenal sebagai Pengadilan Dunia - sudah memerintahkan AS untuk mencabut sanksi yang secara ilegal diberlakukan kembali atas pasokan kemanusiaan ke Iran.
Selama beberapa minggu terakhir, seruan bagi AS untuk mencabut sanksi ilegal, yang sangat memengaruhi sistem perawatan kesehatan Iran pada saat semua negara berusaha untuk bergabung melawan pandemi.
Sanksi baru datang ketika China dan Rusia, khususnya, mendesak AS menghapus sanksi terhadap Teheran karena pembatasan dapat mengganggu upaya Iran untuk menahan wabah koronavirus di negara itu.
Virus corona, yang menyebabkan penyakit pernafasan yang dikenal sebagai COVID-19, muncul di kota Wuhan di China tengah di Provinsi Hubei akhir tahun lalu dan saat ini sudah merebak di 160 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Sejauh ini, virus tersebut sudah menginfeksi lebih dari 180.000 orang dan membunuh lebih dari 7.400 lainnya.
Di Iran, jumlah total yang terinfeksi virus corona mencapai 16.169, jumlah kematian 988 dan sebanyak 5.389 pasien yang dinyatakan sembuh. (Press TV)
KEYWORD :Sanksi Amerika Serikat Virus Corona Pendemi Global