Rabu, 27/11/2024 16:37 WIB

Cegah Covid-19, BPSDMP Berlakukan Work from Home dan E_learning bagi ASN dan Taruna

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Sugihardjo saat memeriksa para taruna.

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) memberlakukan Work from Home (WFH) dan e-learning bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Taruna di seluruh Unit Penyelenggara Teknis (UPT) dan Kampus Pendidikan dan Pelatihan (diklat) yang ada di seluruh Indonesia.

Kebijakan ini diambil dalam rangka menangkal wabah virus corona disease (covid-19) masuk kampus pendidikan dan pelatihan yang berada di bawah pengelolaan BPSDMP yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kebijakan ini kami ambil setelah menggelar video conference dengan seluruh UPT dan kampus BPSDM dari Aceh sampai Papua pada Rabu (18/3/2020) kemarin," kata Kepala BPSDMP Sugihardjo kepada jurnas.com di Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Sugihardjo mengatakan, langkah ini diambil setelah mencermati perkembangan penyebaran virus covid-19,  serta kondisi sarana/prasana, psikologis taruna dan orang tua, juga kondisi sosial masyarakat sekitar.

Langkah ini juga sebagai penjabaran kebijjakan nasional yang sudah di arahkan Pak Menteri serta sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Sekretaris Jenderal, Kepala BPSDMP telah menerbitkan SE yang mendorong WFH. Namun untuk menjaga layanan, tetap ada petugas piket pada masing-masing bagian.

"Khusus untuk wilayah Jabotabek petugas piket hanya yang terkait layanan dan yang urgent, jumlahnya max 20 perseb. Selain itu bagi yang kurang sehat dilarang masuk kantor," imbuh Sugihardjo.

Sugihardjo meminta para pejabat eselon 2 dan Kepala UPT mengatur jadwal personel piket dan hal teknis yang lebih detail.

Sementara itu. Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) dan diklat teknis yang sudah berlangsung tetap di lanjutkan dengan sterilisasi kampus ketat (lock down Kampus), pengurangan kegiatan masif, tambahan daya tahan tubuh/vitamin.

Sedangkan DPM dan diklat teknis yang belum berlangsung ditunda pelaksanaannya sampai menunggu kondisi yang kondusif hingga keadaan darurat sudah di cabut.

Terkait kegiatan belajar dan mengajar, dengan memlertimbangkan kondisi sarana/prasana dan lingkungan sosial, maka sebagian kampus memulangkan tarunanya dan akan dilakukan pembelajaran jarak jauh dengan e-learning serta presensi digital.

Bagi taruna yang kampung halamannya jauh diberi 3 opsi yaitu mereka di tampung oleh keluarga dekat atas izin orang tua, di sterilisasi di asrama, dan bagi yang sanggat tidak mampu di bantu biaya pulang kampung.

"Sebelum pulang di periksa kesehatan dan diberi surat keterangan sehat. Pada saat masuk kembali, tanggal 19 April, di periksa kesehatannya oleh rumah sakit rujukan," ujarnya.

Menurut Sugihardjo ada 4 kampus BPSDMP yang tidak memulangkan taruna karena kondisinya memungkinkan. Meskipun demikian terhadap 4 kampus tersebut di lakukan sterilisasi dengan ketat , termasuk menyiapkan kondisi darurat seperti ruang isolasi dan lainnya.

Keempat kampus yang tidak memulangkan tarunanya adalah Poltek Penerbangan  Madiun, Poltekbang Makassar, Poltekbang Jayapura, dan PIP Makasar.

"Ada juga 2 kampus yang sebagian tarunanya di pulangkan dan sebagiannya lagi tetap belajar. Bagi taruna yang tetap melakukan kegiatan belajar di kampus, terhadap mereka dilakukan sterilisasi ketat atau lock down kampus seperti yang diberlakukan terhadap 4 kampus yang tidak memulangkan tarunanya," tutur Sugihardjo.

Kedua kampus yang menerapkan kegiatan belajar dan mengajar kombinasi tersebut adalah PIP Semarang dan Poltekpel Sulawesi Utara.

Sebagai informasi, BPSDMP saat ini mengelola  27 kampus yang terdiri dari 20 Politeknik, 1 Akademi, 1 Sekolah Tinggi,  dan 5 Balai.

KEYWORD :

BPSDMP corona covid-19 Work from Home




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :