Sabtu, 23/11/2024 21:04 WIB

Presiden Rouhani: Tekanan Gedung Putih Gagal Bikin Iran Tunduk

Washington berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Iran melalui sanksi dalam upaya untuk memaksa negara itu tunduk di bawah tekanan, namun masih keukeuh menolak.

Presiden Iran, Hassan Rouhani berpidato di pertemuan para gubernur dan kepala pemerintah provinsi di Teheran pada 27 Januari 2020. (Foto: president.ir)

Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan sanksi dan tekanan Amerika Serikat (AS) gagal memaksa Iran tunduk pada tuntutan berlebihan Washington.

"Sanksi paling keras yang pernah dijatuhkan terhadap negara kami tahun lalu oleh teroris global," kata Rouhani pada Jumat pagi dalam sebuah pesan kepada Iran pada kesempatan Tahun Baru.

"Industri minyak kita berada di bawah rezim sanksi paling parah dalam sejarah dan tekanan meningkat pada ekonomi kita dari segala arah," sambungnya.

Washington berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Iran melalui sanksi dalam upaya untuk memaksa negara itu tunduk di bawah tekanan, namun masih keukeuh menolak.

"Kami tidak dikalahkan; sebenarnya, kami berdiri melawan tekanan AS dan melawan," kata Rouhani.

Di tempat lain dalam pesannya yang disiarkan televisi, presiden Iran mengucapkan terima kasih kepada orang-orang, personel medis negara itu, termasuk dokter dan perawat, dan LSM atas kerja keras mereka untuk menekan virus corona atau COVID-19.

Iran sedang memerangi pandemi virus corona di bawah sanksi paling keras yang pernah dilakukan oleh AS, yang diberlakukan kembali setelah Washington meninggalkan perjanjian nuklir penting yang didukung PBB antara Teheran dan negara-negara besar dunia pada 2018.

Setelah meninggalkan kesepakatan nuklir yang penting, Washington mulai memaksa orang lain untuk mengikuti garis sanksi. Inggris, Prancis, dan Jerman telah menghentikan transaksi mereka dengan Republik Islam, tunduk kepada AS.

Pada akhir Januari, AS dan Swiss mengumumkan peluncuran saluran untuk mengirimkan makanan dan obat-obatan ke Iran.

Washington mengatakan telah membebaskan bahan makanan dan obat-obatan dari sanksi anti-Iran, sesuatu yang ditolak Teheran sebagai kebohongan karena larangan itu menghalangi beberapa bank asing untuk melakukan bisnis dengan Teheran.

Iran telah menulis surat kepada PBB dan semua organisasi internasional, mendesak penghapusan tindakan kejam yang telah menghambat perjuangan negara itu melawan virus.

Sejauh ini, virus baru telah merenggut 1.284 nyawa di Iran dan menginfeksi lebih dari 18.000 lainnya.

KEYWORD :

Pendemi Global Virus Corona Hassan Rouhani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :