Sabtu, 23/11/2024 14:50 WIB

BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke 4,2 Persen

Laju perekonomian domestik akan lebih lambat karena virus corona turut menginfeksi prospek pertumbuhan ekspor dan impor

Pekerja bank sedang memindahkan tumpukan uang kertas di Bank Indonesia

Jakarta, Jurnas.com - Bank Indonesia (BI) terpaksa pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Tanah Air ke kisaran 4,2 persen sampai 4,6 persen pada tahun ini akibat pandemi virus corona (Covid-19). Proyeksi ini turun jauh dari asumsi awal sebesar 5,0 persen sampai 5,4 persen.

Pemangkasan target berasal dari proyeksi kondisi ekonomi Indonesia ke depan yang masih cukup berat. Hal ini utamanya karena penyebaran virus corona terus meluas di dalam negeri.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) memperpanjang masa darurat pandemi virus corona di Indonesia dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Bahkan, Perry mengakui bahwa BI perlu melihat kembali kemungkinan grafik ekonomi nasional ke depan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meyakini laju ekonomi masih bisa tumbuh dengan skema V yang menandakan akan ada perbaikan. Namun, ke depan akan dikaji lagi apakah masih sama atau justru menuju U yang berarti ada perbaikan, namun butuh waktu yang lebih lama atau akan ke L yang menandakan stagnasi.

Lebih lanjut, ia mengatakan laju perekonomian domestik akan lebih lambat karena virus corona turut menginfeksi prospek pertumbuhan ekspor dan impor. Sebab, distribusi dan rantai pasok barang terganggu.

Belum lagi, pandemi virus membuat mobilitas masyarakat terganggu karena berbagai larangan perjalanan yang diberlakukan pemerintah dan negara-negara lain. Hal ini akan turut menyeret laju ekonomi ke depan dari sisi pariwisata.

Bila ini terus terjadi, bukan tidak mungkin akan turut menekan realisasi investasi dan konsumsi yang merupakan kontributor ekonomi Indonesia, meski pemerintah melakukan berbagai kebijakan stimulus. Misalnya, dengan paket stimulus hingga omnibus law di bidang penciptaan lapangan kerja dan perpajakan.

Tak hanya dari dalam negeri, BI melihat penurunan prospek ekonomi domestik menjadi wajar karena proyeksi laju perekonomian global juga turun. Semua, BI memperkirakan ekonomi global akan berada di kisaran 3 persen, namun pandemi virus corona diperkirakan hanya akan membuat ekonomi berada di kisaran 2,5 persen.

"Ketidakpastian sangat tinggi, menurunkan kinerja pasar keuangan global, menekan mata uang di dunia, memicu pembalikan modal. Lalu, keyakinan pelaku ekonomi, angka PMI, serta konsumsi dan produksi listrik menurun tajam," jelasnya.

KEYWORD :

Virus Corona Bank Indonesia ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :