Ilustrasi virus corona (Foto: Lizabeth Menzies/AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Ekonomi global akan mulai pulih setelah situasi pendemi virus corona baru (COVID-19) stabil. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan dalam pertemuan pemerintah tentang masalah ekonomi pada hari Sabtu. Dia menambahkan bahwa industri minyak Rusia siap untuk volatilitas di pasar dunia.
"Hari ini, ekonomi global akan melalui periode yang sangat negatif, yang secara langsung mempengaruhi pasar minyak: harga minyak telah turun lebih dari 60% sejak awal tahun dan sebesar 55% pada bulan lalu," kata Mishustin dilansir Tass, Minggu (22/03).
"Ini terjadi karena efek virus corona pada ekonomi global dan risiko pasokan yang meningkat," tambahnya.
Dia mencatat bahwa harga minyak harian bergerak melampaui 10%, yang merupakan tanda yang jelas dari ketidakpastian pelaku pasar tentang langkah selanjutnya.
Kepala pemerintahan Rusia menjelaskan bahwa virus corona adalah faktor paling signifikan yang mempengaruhi ekonomi dan menyebabkan penurunan harga minyak.
"Ekonomi global akan mulai pulih secara bertahap hanya setelah situasi epidemiologis di dunia menjadi normal," harapnya.
"Industri minyak Rusia siap menghadapi volatilitas seperti itu, ini adalah salah satu industri paling kompetitif di dunia."
Mishustin menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan Rusia mempertahankan volume produksi mereka. "Adapun harga bensin, pemerintah dan Kementerian Energi memantau pasokan produk minyak ke pasar setiap hari dan melakukan kontrol harga," tambahnya.
Wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus COVID-19 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) dilaporkan di kota Wuhan, Cina, pusat perdagangan dan industri besar dengan populasi 12 juta, pada akhir Desember 2019.
Kasus-kasus virus corona baru telah juga telah dilaporkan di lebih dari 150 negara dan wilayah, di antaranya Rusia, yang sekarang memiliki lebih dari 250 kasus, termasuk lebih dari 130 kasus di Moskow.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus baru coronavirus di seluruh dunia telah melebihi 240.000, dengan lebih dari 10.000 kematian. WHO secara resmi menggambarkan situasi dengan coronavirus novel sebagai pandemi.
KEYWORD :Ekonomi Global Virus Corona