Sabtu, 23/11/2024 16:01 WIB

Rouhani: AS Harus Cabut Sanksi jika Ingin Bantu Iran

Iran adalah negara Timur Tengah yang paling parah terkena virus corona, dengan sekitar 1.700 kematian, lebih dari 21.000 orang yang terinfeksi dan satu orang meninggal akibat virus tersebut setiap 10 menit.

Presiden Iran, Hassan Rouhani berpidato di pertemuan para gubernur dan kepala pemerintah provinsi di Teheran pada 27 Januari 2020. (Foto: president.ir)

Dubai, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) harus mencabut sanksi jika Washington ingin membantu Iran mengatasi pandemi virus corona atau yang belakangan disebut COVID-19.

Demikian kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, Senin (23/3). Ia menambahkan bahwa Iran tidak berniat menerima tawaran bantuan kemanusiaan Washington.

"Para pemimpin Amerika berbohong ... Jika mereka ingin membantu Iran, semua yang perlu mereka lakukan adalah mencabut sanksi ... Maka kita bisa menangani wabah virus korona," kata Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

Iran adalah negara Timur Tengah yang paling parah terkena virus corona, dengan sekitar 1.700 kematian, lebih dari 21.000 orang yang terinfeksi dan satu orang meninggal akibat virus tersebut setiap 10 menit.

Washington menawarkan bantuan kemanusiaan kepada musuh lamanya. Tetapi pemimpin tertinggi negara itu Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menolak tawaran tersebut.

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak 2018, ketika Presiden AS, Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan enam kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.

Pemerintah Iran menyalahkan sanksi AS karena menghambat upayanya untuk menghentikan wabah dan Rouhani telah mendesak AS untuk menyerukan pemerintah mereka untuk mencabut sanksi ketika Iran melawan virus corona.

"Anda telah memblokir ekspor minyak Iran, Anda telah menghentikan transaksi perbankan Iran ... Tawaran bantuan Anda adalah kebohongan terbesar dalam sejarah," kata Rouhani.

KEYWORD :

Amerika Serikat Virus Corona Pandemi Global Hassan Rouhani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :