Direktur Central Intelligence Agency (CIA), Mike Pompeo (Foto: via Financial Tribune)
Kabul, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memangkas bantuan ke Afghanistan dan mengancam pengurangan lebih lanjut dalam semua bentuk kerja sama setelah para pemimpin saingan negara itu gagal menyetujui pembentukan pemerintah baru.
Demikian kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Senin (23/3) setelah melakukan kunjungan mendadak ke Kabul untuk bertemu dengan Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah. Keduanya menyatakan dirinya sebagai presiden negara setelah pemilihan yang disengketakan tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan keras yang tidak biasa, Pompeo mengecam kedua pria itu karena tidak dapat bekerja sama dan mengancam kemungkinan kesepakatan damai yang dapat mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lama di Amerika.
"AS sangat menyesalkan bahwa Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dan mantan Kepala Eksekutif Abdullah Abdullah karena tidak dapat menyetujui pemerintah inklusif yang dapat memenuhi tantangan pemerintahan, perdamaian, dan keamanan, dan menyediakan bagi kesehatan dan kesejahteraan warga Afghanistan," katanya.
Pompeo mengatakan, AS kecewa terhadap dua pemimpin tersebtut karena telah merusak hubungan AS-Afghanistan.
"Mereka memalukan para mitra Afghanistan, Amerika, dan koalisi yang telah mengorbankan hidup dan harta mereka dalam perjuangan untuk membangun masa depan baru untuk negara ini," kaktanya.
Mike Pompeo Bantuan Afghanistan