Ilustrasi siswa belajar (Foto: People Daily)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendorong guru lebih kreatif saat melakukan pembelajaran daring (online), di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19) di Indonesia.
Guru, menurut Plt Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (PAUD Dasmen) Kemdikbud Harris Iskandar, tidak harus terpaku hanya pada tugas akademik untuk dibebankan kepada siswa.
"Jangan hanya fokus buku pelajaran. Jangan hanya fokus memindahkan kegiatan akademik maupun ketuntasan. Akan tetapi bagaimana meningkatkan life skill anak itu sendiri," kata Harris beberapa waktu lalu dalam kegiatan video conference bersama awak media.
Harris juga menyampaikan, saat ini pemerintah telah melarang guru dan siswa melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, guna menekan angka penyebaran Covid-19.
Namun proses pembelajaran dipastikan tetap berlangsung, yang dapat dilakukan dengan cara daring melalui platform video conference dan e-learning, maupun luring berupa tugas keterampilan.
"Bagi sekolah maupun keluarga yang punya akses ke internet, pilihannya banyak sekali. Sedangkan bagi mereka yang di daerah 3T, tidak punya akses internet, kami serahkan kepada kreativitas guru dan kepsek," terang Harris.
Praktik pembelajaran daring, menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Engkos Kosasih Samanhudi mendapatkan antusiasme dari para guru dan siswa.
Sejak ditetapkan kondisi luar biasa (KLB) pada 13 Maret lalu, sudah 892 dari 1.406 sekolah yang terdaftar sebagai pengguna kelas maya. Dia mengklaim jumlah ini setiap harinya terus bertambah.
"Masalah internet dan pulsa itu sebagai tantangan yang harus dilewati, Karena ini tujuan belajar dari rumah ini adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tandas Engkos.
KEYWORD :Belajar Daring Kemdikbud Guru Kreatif