Sabtu, 23/11/2024 22:03 WIB

Delapan Negara Surati PBB Cabut Sanksi Sepihak di Tengah Pandemi

Misi diplomatik Rusia, China, Iran, Suriah, Korea Utara, Kuba, Nikaragua, dan Venezuela mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres terkait dampak negatif dari sanksi tersebut.

Sekjen PBB Antonio Guterres (Foto: Financial Tribune)

New York, Jurnas.com - Delapan menyurati ketua Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencabut sanksi sepihak terhadap berbagai negara yang menghambat perjuangan global melawan virus corona baru.

Misi diplomatik Rusia, China, Iran, Suriah, Korea Utara, Kuba, Nikaragua, dan Venezuela mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres terkait dampak negatif dari sanksi tersebut terhadap upaya internasional membendung virus yang mematikan tersebut.

Lewat surat yang dipublikasikan pada Rabu (25/3), delapan negera tersebut menggambarkan patogen sebagai musuh bersama umat manusia dan mengatakan sanksi sepihak yang dikenakan beberapa negara mempersulit perjuangan melawan virus corona.

"Kita harus mengakui bahwa ini adalah tindakan yang sulit - jika bukan tidak mungkin - bagi negara-negara yang saat ini menghadapi penerapan tindakan pemaksaan sepihak, yang ilegal dan secara terang-terangan melanggar hukum internasional dan Piagam PBB," bunyi surat tersebut.

"Dampak destruktif dari langkah-langkah tersebut di tingkat nasional, ditambah implikasi ekstrateritorialnya, bersama dengan fenomena kepatuhan yang berlebihan dan ketakutan akan sanksi sekunder menghambat kemampuan pemerintah nasional, antara lain, memiliki akses reguler ke sistem keuangan internasional atau untuk perdagangan bebas; dengan demikian, merusak upaya berkelanjutan pemerintah nasional untuk menyerang COVID-19," tambahnya.

Delapan negara terebut mengatakan, sanksi juga berdampak langsung pada hak asasi manusia atas kehidupan, kesehatan dan pasokan pangan. Karena itu, mereka mendesak Guterres pencabutan sanksi-sanksi yang ada.

"Kami dengan hormat mendesak Anda untuk meminta pencabutan lengkap dan segera atas tekanan ekonomi ilegal, paksaan dan sewenang-wenang," surat itu berbunyi.

Amerika Serikat (AS) menolak untuk menghapus sanksi terhadap negara-negara seperti Iran dan Venezuela di tengah wabah virus korona dan meskipun ada seruan global pada Washington untuk melakukannya.

Virus corona baru muncul di pusat kota Wuhan di China akhir tahun lalu, secara bertahap menginfeksi sekitar 185 negara di seluruh dunia.

Lebih dari 471.600 orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus dan lebih dari 21.000 orang telah meninggal, menurut perhitungan yang dilakukan oleh worldometers.info.

Iran  mengatakan, sanksi AS sepihak yang dikenakan pada negara itu telah secara serius menghambat perjuangannya melawan pandemi. Sejauh ini penyakit tersebut telah menewaskan 2.234 orang dan menginfeksi 29.406 lainnya di Iran. Sebanyak 10.457 orang juga sudah pulih.

KEYWORD :

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres Pandemi Global Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :