UNICEF
Kabul, Jurnas.com - Pandemi virus corona baru (Covid-19) yang telah memaksa miliaran orang di seluruh dunia untuk tinggal di rumah. Kondisi ini menurut Badan Kemanusiaan PBB (UNICEF) mengkhawatirkan, sebab imunisasi rutin terancam terabaikan.
Fenomena ini juga diperparah oleh layanan kesehatan yang kian terbebani, sebab fokus pekerja medis saat ini ialah untuk merespon pandemi Covid-19.
Kata UNICEF, sejumlah negara bahkan diperkirakan harus menunda kampanye imunisasi massal sebagai cara untuk memperlambat penyebaran penyakit.
Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore mengatakan, imbauan untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing) dan tinggal di rumah menjadi alasan orang tua enggan melakukan imunisasi rutin untuk anaknya.
Dan yang menjadi perhatian khusus ialah negara-negara miskin dan sedang berperang melawan campak, kolera, maupun polio, seperti Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Somalia, Filipina, Suriah, dan Sudan Selatan.
"Pada saat seperti ini, negara-negara ini tidak mampu menghadapi wabah tambahan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin," kata Fore dalam sebuah pernyataan dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (26/3).
"Barang-barang medis dalam pasokan pendek dan rantai pasokan berada di bawah tekanan historis karena gangguan transportasi. Pembatalan penerbangan dan pembatasan perdagangan oleh negara-negara telah sangat membatasi akses ke obat-obatan penting, termasuk vaksin," imbuh dia.
Fore menyarankan pemerintah untuk menunda vaksinasi pencegahan massal, untuk memastikan tidak menambah penyebaran Covid-19.
UNICEF merekomendasikan pemerintah memulai perencanaan yang ketat, untuk meningkatkan kampanye imunisasi segera setelah pandemi virus corona terkendali.
KEYWORD :Virus Corona Covid-19 Imunisasi Anak UNICEF