Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ingatkan bahaya penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19) dalam tradisi mudik lebaran nanti. Untuk itu, pemerintah bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tengah membahas kebijakan pengetatan mudik, terutama acara mudik bareng.
“Imbauan beberapa pemerintah daerah agar warga menunda mudik untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 selaras dengan keinginan Kemdagri. Kebijakan diam di rumah, work from home, mengurangi perjalanan ke luar kota, physical distancing, dan meniadakan acara kerumunan orang banyak yang sudah dicanangkan oleh Kemdagri ke seluruh Pemda, sebenarnya juga bermakna sama dengan anjuran penundaan untuk mudik massal dalam rangka lebaran yang sudah dekat itu,” ujar Mendagri Tito Karnavian di Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Mendagri Tito secara khusus mengapresiasi langkah dan pendekatan ppemerintah daerah, seperti yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang mengimbau warganya untuk menunda mudik.
Ben Affleck dan Jennifer Garner Antar Putrinya Kuliah sebelum Jennifer Lopez Gugat Cerai
Mendagri menilai positif langkah terobosan Gubernur Jateng, yang membangun komunikasi dan kerja sama dengan provinsi asal mudik, seperti Jakarta dan Jawa Barat, untuk sosialisasi gerakan tunda mudik tahun ini.
Dikatakan, hal konkret yang dapat dilakukan bersama antara pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya adalah larangan atau pembatasan yang sangat ketat acara “mudik bareng” tahun ini. Acara ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun dan dilakukan oleh berbagai perusahaan, pemda, kementerian, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan.
“Dari data yang kami miliki, bila kita dapat mereduksi secara signifikan jumlah dan frekuensi program mudik bareng, maka volume arus mudik dari kota-kota besar seperti Jabodetabek, yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19, akan dapat ditekan secara signifikan,” ujar Tito.
Dijelaskan, bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pemerintah tengah menggodok kebijakan pembatasan secara ketat acara “mudik bareng” tahun ini. Biasanya, kata Mendagri, mudik bareng sangat identik dengan pengumpulan massa besar yang berdesakan, baik saat pemberangkatan, di perjalanan, hingga di lokasi tujuan.
Selain itu, mudik bareng itu cukup melelahkan dan akan mengakibatkan stamina serta ketahanan tubuh peserta mudik menurun drastis. Kondisi seperti itu menjadi “sasaran empuk” serangan Covid-19.
“Mudik bareng, terutama lewat moda transportasi darat, seperti kereta api yang memakan waktu berjam-jam di perjalanan dengan kondisi penumpang sesak, tentu menjadi ground field penularan Covid-19 secara masif,” ujar Tito.
KEYWORD :Virus Corona Mudik Tito Karnavian