Kamis, 26/12/2024 17:19 WIB

Arab Saudi Kewalahan Cari Pelanggan Minyak di Tengah Pandemi Corona

Perusahaan minyak besar di seluruh dunia membatalkan pesanan untuk minyak Saudi tambahan pada April dan Mei setelah Riyadh tidak setuju memangkas potongan biaya pengiriman berdasarkan syarat kontrak standar.

Kilang minyak Arab Saudi, Aramco (Foto: Memo)

Riyadh, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi mengalami masalah serius dalam menemukan pembeli untuk minyak tambahan yang akan dipompa ke pasar global dalam beberapa bulan mendatang.

Arab Saudi mengalami masalah karena para pelanggan membatalkan atau menunda pesanan yang disebabkan penurunan permintaan untuk produk olahan dan melonjaknya harga transportasi.

Kantor berita Reuters mengatakan dalam laporannya, perusahaan minyak besar di seluruh dunia membatalkan pesanan untuk minyak Saudi tambahan pada April dan Mei setelah Riyadh tidak setuju memangkas potongan biaya pengiriman berdasarkan syarat kontrak standar.

Itu berarti bahwa Arab Saudi sekarang berjuang untuk menemukan pelanggan untuk jutaan barel minyak yang ia rencanakan untuk dipompa ke pasar setiap hari.

Awal bulan ini, Arab Saudi memutuskan untuk memasok minyak dengan diskon besar dalam beberapa bulan mendatang setelah mereka gagal meyakinkan produsen saingan Rusia untuk menyetujui pemotongan baru untuk produksi.

Langkah ini menyebabkan penurunan harga minyak global yang signifikan dan mendorong pelanggan untuk memesan minyak mentah ekstra Saudi.

Namun, laporan Reuters mengatakan, banyak dari pelanggan itu, termasuk Royal Dutch Shell, Neste Finlandia, penyuling Polandia dan Amerika Serikat dan Unipec, cabang perdagangan dari pengilangan Sinopec terbesar di Asia, mengambil lebih sedikit minyak mentah Arab Saudi.

Dikatakan, kilang India juga meminta Arab Saudi untuk menunda pengiriman yang direncanakan untuk beberapa bulan mendatang.

Aramco yang dikelola pemerintah Arab Saudi, perusahaan minyak terbesar di dunia, diarahka Kerajaan untuk terus memasok minyak mentah ke level tertinggi sepanjang masa 12,3 juta barel per hari (bph) hingga akhir Mei dan kemudian menambah 10 juta bph lainnya untuk produksi.

Membatalkan pesanan untuk minyak tambahan Arab Saudi datang karena banyak penyuling menghadapi permintaan yang jatuh karena pandemi virus corona baru yang sangat mempengaruhi pasar global. (Press TV)

KEYWORD :

Arab Saudi Pandemi Global Pasar Global




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :