Sabtu, 23/11/2024 03:25 WIB

Sanksi AS Disebut Hambat Upaya Internasional Perangi Penyebaran Corona

Kedelapan negara tersebut mengatakan bahwa sanksi AS juga berdampak langsung pada hak asasi manusia untuk mendapatkan kehidupan, kesehatan dan makanan.

Demonstran Palestina memegang bendera PBB selama protes menentang pemotongan bantuan Amerika Serikat. (Foto Ilustrasi: Reuters)

Damaskus, Jurnas.com - Pemerintah Suriah mengecam sanksi tidak manusiawi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah negara di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad mengatakan, Damaskus berharap surat yang baru-baru ini dikirim delapan duta besar PBB kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres akan membantu mengakhiri sanksi unilateral AS.

Misi diplomatik Rusia, China, Iran, Suriah, Korea Utara, Kuba, Nikaragua, dan Venezuela menyurati kepala PBB pada Rabu (25/3. Surat tersebut berisi seruan penghapusan sanksi AS dan peringatan tentang dampak negatifnya di tengah perang melawan corona.

Kedelapan negara tersebut mengatakan bahwa sanksi AS juga berdampak langsung pada hak asasi manusia untuk mendapatkan kehidupan, kesehatan dan makanan.

"Kami percaya bahwa surat yang dikirim oleh negara-negara ini kepada sekretaris jenderal PBB, kepada Dewan Keamanan sudah menunjukkan pendekatan yang sangat tepat untuk menemukan solusi bagi situasi berbahaya yang sulit saat ini dari komunitas internasional di semua negara di dunia, yang berarti bahwa sanksi tidak manusiawi ini harus segera dihentikan," kata Mekdad kepada Sputnik, Senin (30/3).

"Pada saat ini, ketika dunia menghadapi krisis epidemiologis dan ekonomi bersama karena wabah virus corona, sanksi merugikan upaya untuk memerangi pandemi global," tambahnya.

Mekdad juga menyerukan kerja sama global, untuk mengekang penyebaran virus corona.

"Situasi ini yang kita semua hadapi, membutuhkan kerja sama di antara negara-negara di dunia, bukan sanksi yang memengaruhi kehidupan orang miskin khususnya dan membantu penyebaran penyakit ke mana-mana," tegas Mekdad.

Sejak 2011 ketika terorisme yang didukung asing mulai menjangkiti Suriah, AS, Uni Eropa, dan beberapa negara Arab  menjatuhkan sanksi kejam terhadap Damasku atas senjata kimia yang tidak ada.

Damaskus menyerahkan persediaan senjata kimia dalam proses yang dipantau oleh PBB dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) pada 2013.

Paman Sam menolak untuk menghapus sanksi terhadap negara Arab itu di tengah wabah virus korona dan meskipun ada seruan global pada Washington untuk melakukannya.

Suriah telah menunda pemilihan parlemen, menutup sekolah dan membatalkan sebagian besar acara publik untuk mengatasi penyebaran virus corona di negara itu.

Sekadar diketahui, lebih dari 759.000 orang di seluruh dunia sejauh ini telah terinfeksi virus corona baru, COVID-19, dan hampir 37.000 orang yang sudah meninggal.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Faisal Mekdad Virus Corona Pandemi Global Penyebaran Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :