Sabtu, 23/11/2024 03:41 WIB

Ritual Unik Warga Amerika Latin Usir Virus Corona

Dalam upacara ritual sederhana di rumahnya di Havana, Kuba, Montoya dan keluarga memohon kepada leluhur mereka, dan memberikan penghormatan untuk Inle, dewa kesehatan di Santeria, agama Afro-Kuba.

Agama Santeria (Foto: CNN)

Havana, Jurnas.com - Keluarga Emilia Montoya (79) menyerahkan empat ekor burung merpati putih dan dua ayam jantan sebagai kurban.

Salah seorang pemimpin upacara kemudian meneriakkan mantra dalam bahasa Afrika Yoruba, sembari menumbukkan tongkat kayu secara berirama ke atas lantai.

Apa yang dilakukan oleh keluarga Montoya merupakan ritual tolak bala yang digelar khusus untuk mengusir virus corona, virus asal Wuhan, China yang kini menjadi pandemi di seluruh dunia.

Dalam upacara ritual sederhana di rumahnya di Havana, Kuba, Montoya dan keluarga memohon kepada leluhur mereka, dan memberikan penghormatan untuk Inle, dewa kesehatan di Santeria, agama Afro-Kuba.

Montoya memang belum memiliki kasus positif Covid-19 di keluarganya, meski Kuba sejauh ini sudah melaporkan 170 kasus yang dikonfirmasi.

"Kami meminta berkah ini untuk menjaga kesehatannya," kata keponakannya Henry Rodriguez (40) yang memimpin upacara dikutip dari Reuters pada Selasa (31/3).

"Tapi upacara ini bukan hanya untuk kita, melainkan juga untuk kesehatan global," imbuh dia.

Risiko penyebaran virus telah mengesampingkan upacara besar drum dan tarian yang menjadi ciri Santeria, sebuah agama yang memadukan kepercayaan dan tradisi Yoruba, dibawa ke Kuba oleh budak Afrika, dengan unsur-unsur Katolik.

Tetapi pemeluk Santeria, yang jumlahnya jutaan di negara kepulauan Karibia, beralih ke dewa-dewa Yoruba yang disebut Orisha untuk kekuatan dalam upacara keluarga yang intim atau ritual individu di rumah.

"Setiap hari ketika saya bangun, saya berdiri di teras, memandang ke langit dan meminta Tuhan untuk mengusir wabah itu," kata Montoya.

"Lalu aku menyalakan lilin dan berdoa untuk Orisha-ku untuk seluruh dunia," lanjut dia.

Ritual di Media Sosial

Tidak hanya Montoya, ritual serupa juga dilakukan secara daring oleh para jemaah Santeria. Mereka berkoordinasi melalui media sosial, untuk melakukan perayaan kecil-kecilan di rumah.

Hal ini juga sedang dilakukan di negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Venezuela di mana agama telah mendapatkan banyak perhatian.

Pada 22 Maret, misalnya, para jemaah Santeria mendengar bahwa mereka harus menyalakan dua lilin pada jam yang tepat, dan berdoa kepada para Orisha untuk perlindungan mereka.

"Semoga Obatala (salah satu Orisha utama) melindungi kita dari pandemi," tulis Magdalena Barrera Valdes di grup Facebook untuk jemaah Santeria di seluruh dunia dengan 44.000 pengikut, memposting foto lilinnya, di mana 76 orang berkomentar "ashe" yang berarti "semoga terwujud" di Yoruba.

Kemudian pada hari itu, beberapa imam Santeria, yang dikenal sebagai babalawos, memohon kepada Iku, roh maut, untuk tidak mengambil korban lagi.

Para pemeluk memperingatkan satu sama lain untuk menutupi kepala mereka, guna melindungi diri sendiri ketika Iku menyapu bumi selama dan setelah upacara.

"Agama itu soal iman. Dan kami ingin memberi orang harapan," kata Rodriguez.

KEYWORD :

Ritual Unik Virus Corona Kuba Amerika Latin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :