Presiden Jokowi
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin gegabah dalam memutuskan strategi dalam menangani wabah virus corona (Covid-19) yang saat ini melanda hampir seluruh wilayah tanah air.
Jokowi mengatakan, setiap langkah harus diputuskan secara cermat dengan pertimbangan yang matang, sehingga strategi yang dihasilkan betul-betul tepat sasaran.
"Kita tidak boleh gegabah dalam merumuskan strategi, semuanya harus dihitung, semuanya harus dikalkulasi dengan cermat, dan inti kebijakan kita sangat jelas dan tegas," kata Jokowi di istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/03).
Menurutnya, langkah dalam menghadapi virus corona tidak boleh hanya mengcopi-paste cara penanganan yang dilakukan negara lain, karena setiap negara memiliki karakteristik masing-masing, yang belum tentu bisa diterapkan untuk negara lain.
"Kita harus belajar dari pengalaman dari negara lain tetapi kita tidak bisa menirunya begitu saja. Sebab, semua negara memiliki ciri khas masing-masing, mempunyai ciri khas masing-masing, baik itu luas wilayah, jumlah penduduk, kedisiplinan, kondisi geografis karakter dan budaya, perekonomian masyarakatnya, kemampuan fiskalnya, dan lain-lain," ujarnya.
Eks Winger Dukung Ronaldo Kembali ke MU
Mantan Gubernur itu juga mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah yang akan dilakukan demi menyelamatkan bangsa dari wabah yang telah menelan puluhan ribu korban tersebut.
Yang pertama, lanjutnya, kesehatan masyarakat adalah yang utama. Oleh sebab itu, kendalikan penyebaran Covid-19 dan obati pasien yang terpapar.
"Yang kedua, kita siapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli," katanya.
Ketiga, menjaga dunia usaha utamanya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, agar tetap beroperasi dan mampu menjaga penyerapan tenaga kerjanya. Dan pada kesempatan ini, saya akan fokus pada penyiapan bantuan untuk masyarakat lapisan bawah.
Selain itu, pemerintah telah menetapkan Covid-19 sebagai jenis penyakit dengan faktor risiko yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat dan oleh karenanya, pemerintah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat.
Jumlah kasus virus corona di Indonesia mencapai 1528 positif, 81 sembuh dan 136 kasus meninggal dunia.
KEYWORD :Presiden Jokowi Virus Corona