Sabtu, 23/11/2024 12:04 WIB

Imbas Corona, PBB Khawatir Kondisi Tahanan Iran

Iran adalah salah satu negara yang paling parah dilanda wabah global coronavirus .

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

Jakarta, Jurnas.com - Juru bicara hak asasi manusia PBB Rupert Colville melayangkan keprihatinan atas tahanan setelah laporan kerusuhan di penjara yang didorong oleh kekhawatiran atas wabah virus corona di negara-negara termasuk Iran, salah satu yang paling parah di dunia.

Media Iran telah melaporkan kerusuhan di beberapa penjara, dan pelarian massal dari sebuah fasilitas di bagian barat negara itu, meskipun pembebasan sementara sekitar 100.000 tahanan untuk mengekang kepadatan penjara.

"Seperti yang Anda lihat di Iran dan beberapa negara lain, kami melihat kerusuhan, tahanan yang takut, yang tertekan karena kehilangan kontak yang besar dari anggota keluarga dan sebagainya. Jadi ada banyak, banyak masalah seputar ini," kata Rupert dilansir Middleeast, Sabtu (04/04).

Iran adalah salah satu negara yang paling parah dilanda wabah global virus corona. Jumlah kematiannya meningkat pada hari Jumat menjadi 3.294 karena 134 meninggal dalam 24 jam terakhir, dengan jumlah total kasus mencapai 53.183.

"Iran telah meningkatkan jumlah yang dikeluarkannya, setidaknya secara sementara, menjadi sekitar 100.000 tahanan, sekitar 40 persen dari seluruh populasi penjara," kata Rupert.

"Kami prihatin atas kematian seorang tahanan remaja setelah ia dilaporkan dipukuli dengan buruk oleh petugas keamanan," tambah Colville.

"Para tahanan memprotes kondisi penjara dan kegagalan pihak berwenang untuk sementara waktu membebaskan mereka di tengah pandemi COVID-19."

Tidak ada laporan segera tentang dugaan insiden itu di media Iran dan para pejabat tak memberikan komentar terkait hal tersebut.

KEYWORD :

Virus Corona Tahanan Iran Lembaga PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :