Pengungsi Rohingya (Foto: AP)
Kuala Lumpur, Jurnas.com - Pemerintah Malaysia menangkap satu kapal berisi 202 orang yang diyakini sebagai pengungsi minoritas Muslim Rohingya, setelah perahu mereka ditemukan terapung pada Minggu (5/4) pagi di dekat Pulau Langkawi.
Dikutip dari Associated Press, pejabat maritim Distrik Utara, Kapten Zulinda Ramly, mengatakan para pengungsi itu terdiri dari 152 pria, 45 perempuan, dan lima anak-anak.
Dia mengatakan sejumlah migran mengaku kepada para pejabat bahwa kapten kapal dan dua lainnya, yang diyakini berada di belakang sindikat penyelundupan, telah melarikan diri ketika mereka berada di laut.
Zulinda mengatakan, petugas telah mengambil tindakan pencegahan untuk menekan kemungkinan penularan virus corona baru (Covid-19), saat menangani kelompok tersebut.
Para pengungsi dibawa ke kantor maritim untuk penyelidikan lebih lanjut sebelum mereka diserahkan ke departemen imigrasi. Tidak ada rincian lebih lanjut tentang dari mana para pengungsi itu berasal.
Lebih dari 700.000 pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh setelah kampanye kontra-pemberontakan oleh militer Myanmar di negara bagian Rakhine barat, dalam menanggapi serangan pada 2017 oleh kelompok militan Rohingya.
Bangladesh saat ini menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya, dan para penyelundup biasanya memikat para pengungsi dengan menjanjikan mereka kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Ratusan orang telah dihentikan oleh petugas penjaga pantai Bangladesh, yang mencoba melarikan diri dari salah satu kamp migran terbesar di dunia.
Pada Februari lalu, 16 pengungsi Rohingya dari kamp migran Bangladesh tenggelam setelah kapal yang penuh sesak dengan tujuan Malaysia terbalik di Teluk Benggala.
Dengan lebih dari satu juta pengungsi yang padat di kamp, pekerja bantuan juga khawatir tentang kemungkinan wabah virus corona, meskipun belum ada kasus yang dikonfirmasi.
KEYWORD :Pengungsi Rohingya Malaysia