Petani memasukkan air ke area persawahannya menggunakan bantuna pompa (Foto: Ist)
Bojonegoro, Jurnas.com - Kabupaten Bojonegoro ternyata berhasil menyumbang produksi padi sebanyak 416.812 Ton gabah kering giling (GKG) di di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Pemkab Bojonegoro, Helmy Elisabeth mengatakan bahwa panen raya di kabupaten Bojonegoro sudah dimulai sejak bulan Maret dan bulan April ini merupakan puncak musim panen raya di kabupaten tersebut.
"Sebagai salah satu sentra padi di Jawa Timur, kabupaten Bojonegoro memastikan stok beras aman," kata Helmy, Senin (6/4/).
Helmy menyampaikan, panen untuk musim tanam pertama (MT1) ini akan menjadi stok di tengah saat situasi pandemi. Total luas panen bulan Maret 10.675 Ha setara dengan 70.725 GKG.
Sedangkan pada puncak musim panen raya pada bulan April, lanjutnya, total luas panen 49.441 hektare atau 346.087 ton GKG. Sebelum menghadapi musim panen para petani kabupaten Bojonegoro juga sudah dilatih dalam menggunakan teknologi alat mesin pertanian (Alsintan).
"Pemanfaatan Alsintan dapat optimal dalam mendukung percepatan olah tanah, tanam dan serta dapat mengefektifkan waktu apalagi pada masa panen seperti saat ini," ujar Helmy.
Di samping itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 saat musim panen raya, seperti yang dilakukan para petani lainnya.
Irak Bayar Impor Gas Iran dengan Minyak
"Selain menerapkan protokol kesehatan, juga akan diupayakan prasarana dan sarana pascapanen," ujar Suwandi.
Suwandi menambahkan, Kementan bersama pemerintah daerah (Pemda) serta para mitra terus berupaya dalam menjaga stok pangan dalam negeri sehingga ia berharap masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan pasokan pangan dalam negeri.
"Memang negara kita sedang diuji, namun perlu masyarakat semua tahu petani-petani di seluruh wilayah pelosok tanah air masih beraktivitas untuk memenuhi pangan kita, Insyallah kondisi ke depan aman," ujar Suwandi.
Suwandi menyampaikan sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, ketersediaan, distribusi dan harga pangan selama wabah corona dan hingga lebaran harus terjamin aman, salah satunya beras.
Karena itu, lanajut Suwandi, langkah Direktorat Tanaman Pangan menghadapi musim panen raya padi ini, menggerakkan Komando Strategi Penggilingan Padi (kostraling).
"Terobosan ini agar penggilingan menyerap gabah langsung di petani dan modal bisa diperoleh dari Kredit Usahan Rakyat KUR) dan sumber lainnya. Kemudian beras dari penggilingan bisa dijual langsung maupun online kerjasama dengan start-up," pungkasnya.
KEYWORD :Sanksi Amerika Serikat Pemkab Bojonegoro Helmy Elisabeth Produksi Gabah