Minggu, 22/12/2024 13:28 WIB

Umukan Keadaan Darurat, Jepang Siapkan Paket Stimulus USD990 Miliar

Lebih dari 3.500 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Jepang dan 85 orang meninggal. Itu bukan wabah besar dibandingkan dengan beberapa hot spot lainya.

Shinzo Abe kembali terpilih jadi Perdana Menteri Jepang (Foto: Omohiro Ohsumi/Getty)

Tokyo, Jurnas.com - Perdana Menteri JepangShinzo Abe mengatakan akan memberlakukan keadaan darurat di Tokyo dan enam prefektur lainnya untuk menghentikan penyebaran virus corona (COVID-19) pada Selasa (7/4).

Abe mengatakan, pemerintah menyiapkan paket stimulus sebesar USD990 miliar untuk menggerakkan perekonomian yang tertekan akibat benturan virus coroan.

Lebih dari 3.500 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Jepang dan 85 orang meninggal. Itu bukan wabah besar dibandingkan dengan beberapa hot spot lainya.

Namun, jumlah kasus terus meningkat memicu kekhawatiran khusus atas penyebaran di Tokyo, yang memiliki lebih dari 1.000 kasus, termasuk 83 kasus baru pada Senin (6/4).

"Mengingat keadaan krisis di bidang medis, pemerintah disarankan untuk bersiap menyatakan keadaan darurat," kata Abe mengatakan kepada wartawan.

Keadaan darurat, yang menurut Abe akan berlangsung sekitar satu bulan, akan memberikan wewenang kepada gubernur untuk meminta orang-orang agar tetap di rumah dan bisnis ditutup, tetapi tidak akan seketat penguncian di beberapa negara lain.

Dalam kebanyakan kasus, tidak akan ada hukuman karena mengabaikan permintaan untuk tinggal di rumah, dan penegakan akan lebih mengandalkan tekanan teman sebaya dan menghormati otoritas.

Tekanan meningkat pada pemerintah untuk mengambil langkah itu meskipun Abe menyesalkan langkah terburu-buru, mengingat pembatasan pergerakan dan bisnis yang akan menjadi imbasnya.

Abe juga mengatakan pemerintah sudah meluncurkan paket stimulus sekitar 108 triliun yen, termasuk lebih dari 6 triliun yen untuk pembayaran tunai kepada rumah tangga dan usaha kecil dan 26 triliun yen untuk memungkinkan jaminan sosial dan pembayaran pajak yang ditangguhkan.

Tidak segera jelas berapa banyak dari paket itu akan menjadi pengeluaran pemerintah baru. "Pemerintah ingin membantu bisnis melanjutkan dan melindungi pekerjaan," kata Abe.

KEYWORD :

Paket Stimulus Virus Corona Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :