Pekerja Migran Indonesia di Johor, Malaysia terdampak akibat lockdown Virus Corona
Malaysia, Jurnas.com - Kondisi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia sangat kesulitan setelah pemerintah Negeri Jiran menerapkan lockdown sejak 18 Maret (yang diperpanjang hingga 14 April 2020).
Mereka pun sangat berterimakasih ketika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengirimkan bantuan langsung dan kes yang disalurkan melalui rekening bank.
"Saya atas nama pribadi, atas nama PMI, juga atas nama DPAC PKB Johor Malaysia mengucapkan banyak terimakasih kepada Ketua Umum DPP PKB Bapak Muhaimin Iskandar, Bapak Hanif Dhakiri, dan Ketua DPP PKB Ibu Dita Indah Sari," ujar Koordinator PMI Johor, Abdul Afif melalui pesan elektronik, Rabu (8/4/2020).
Afif menjelaskan, bantuan untuk PMI yang ada di Johor, Malaysia sangatlah berarti di tengah kondisi sulit yang terjadi akibat wabah virus Corona.
Ia pun berdoa, semoga amal baik DPP PKB mendapat pahala dari Alloh SWT, dan PKB selalu menjadi partai yang bener-bener membela rakyatnya.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Oscar yang membantu kami menjadi mediasi sehingga bantuan tersebut bisa di terima oleh kami para PMI. Maju tak gentar membela yang benar," jelas Afif.
Sebelumnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meminta agar para PMI segera diberikan bantuan akibat lockdown di Malaysia.
Instruksi ini diteruskan Ketua DPP PKB bidang Tenaga Kerja dan Migran, Dita Indah Sari. Ia langsung terjun melakukan pendataan, lantas mengirimkan bantuan kepada para TKI di Malaysia.
"Kita sudah kirim bantuan dalam bentuk uang tunai kepada 100 buruh harian lepas di sektor konstruksi di Senai, Johor," Dita Indah Sari di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Dita yang juga mantan aktivis 1998 menuturkan, bantuan ini sangat dibutuhkan karena para PMI/TKI saat ini tinggal di mess milik perusahaan, dan mereka kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari lantaran tak ada penghasilan.
"Semula Cak Imin berniat mengirimi sembako, supaya bisa masak bareng di mess. Namun karena situasi lockdown, maka ada hambatan soal pengiriman barang. Atas permintaan mereka, maka kami kirimkan uang tunai sebesar Rp 50 juta secara bertahap," tutur Dita.
Dalam pengiriminan bantuan itu, jelas Dita, pihaknya menggunakan sistem transfer bank dan uang didistribusikan kepada TKI melalui kelompok-kelompok kerja yang sudah didata.
"Untungnya ada bank di sana yang masih buka. Kami sudah mendata kelompok-kelompok TKI lainnya, terutama di kebun-kebun kelapa sawit. Segera kami kirimkan bantuan juga," lanjut Dita.
Ia juga mengatakan bantuan itu telah diterima oleh perwakilan PKB Malaysia, dan telah diserahkan kepada para TKI/PMI yang membutuhkan.
"Ini bentuk kepedulian PKB. Cak Imin pernah lima tahun jadi Menaker. Jadi bisa paham sulitnya mereka dalam kondisi semacam ini. Semoga bisa sedikit meringankan. Setiap laporan yang masuk akan kami tindak lanjuti dengan pengiriman bantuan," tutup Dita Indah Sari.
PKB Malaysia Dita Indah Sari