Bank Sentral Prancis di Paris (Foto: Press TV)
Paris, Jurnas.com - Ekonomi Prancis menyusut sekitar 6% pada kuartal pertama tahun ini di tengah penyebaran virus corona baru dan akibat penguncian yang mengganggu aktivitas ekonomi.
Bank Sentral Prancis mengatakan pada Rabu (8/4) bahwa aktivitas ekonomi jatuh 32% dalam dua minggu terakhir bulan Maret. Kinerja ekonomi itu merupakan terburuk sejak 1945.
"Anda harus kembali menengok ke kuartal kedua 1968 (era pergolakan politik Mei 1968), untuk menemukan penurunan aktivitas yang serupa," kata keterangan Bank Sentral Prancis.
Prospek untuk sisa tahun ini, kata bank, memburuk secara signifikan dalam situasi saat ini.
Dalam dua minggu terakhir, Bank Sentral Prancis harus menerima kenyataan ekonomi Prancis tumbuh -1,5% di tengah lockdown untuk meredam penyebaran virus corona (COVID-19).
Di antara sektor-sektor ekonomi yang paling parah terkena dampak buruk dari lockdown merupakan konstruksi, transportasi, restoran, dan penginapan. Namun, aktivitas ekonomi di sektor otomotif dan pembuatan mesin sudah terlebih dahulu mengalami penururan tajam.
Prancis memulai lockdown pada pada 17 Maret dan diperpanjang dua minggu hingga 15 April mendatang. Namun kemungkinan akan diperpanjanga lagi jika tidak ada tanda-tanda berkurangnya angka konfirmasi positif COVID-19.
Menurut data Worldometers, Prancis kini menduduki urutan keempat di dunia dengan 109.069 kasus terjangkit, 10.328 kasus kematian, dan 19.337 kasus berhasil sembuh per Rabu (8/4). (Press TV)
KEYWORD :Ekonomi Prancis Virus Corona Bank Sentral Prancis Dampak Corona