Presiden Joko Widodo
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tunjukkan keseriusan perkuat program padat karya tunai di kementerian-kementerian dengan gelontoran anggaran Rp16,9 triliun. Program ini akan melibatkan para pengangguran, warga miskin atau setengah menganggur khususnya yang ada di desa.
"Di Kemendes PDTT dengan program padat karya tunai desa targetnya 59 ribu tenaga kerja. Lalu Kementerian PUPR dengan program padat karya tunai juga targetnya 530 ribu tenaga kerja dengan total nilai Rp10,2 triliun," ujar Presiden Joko Widodo, Kamis (9/4/2020).
Kemudian, di kementerian-kementerian lain. Seperti Kementan, KKP, Kemenhub dan Polri juga akan melaksanakan program keselamatan. Program ini seperti program kartu prakerja yang mengkombinasikan bansos dan pelatihan.
Manggung Bareng Suki Waterhouse, Hayley Williams Pesembahkan Lagu Twilight untuk Robert Pattinson
"Targetnya 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus/truk dan kenek, akan diberikan insentif Rp600 ribu per bulan selama 3 bulan. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp360 miliar," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengupayakan dalam menjalankan program padat karya tunai, masyarakat akan mendapat upah setiap hari. Di mana program ini akan melibatkan para pengangguran, warga miskin atau setengah menganggur.
Gus Menteri, sapaan akrabnya menjelaskan, padat karya tunai desa dengan menggunakan dana desa diupayakan semaksimal mungkin nilai upah lebih besar daripada nilai bahan. Sebab target keterlibatan sebanyak mungkin warga miskin, penganggur, atau setengah menganggur.
Joko Widodo Padat Karya Tunai