Kamis, 26/12/2024 20:57 WIB

Satelit Nusantara 2 Gagal Mengorbit, Ini Penjelasan Kominfo

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Foto: kominfo.go.id

JAKARTA, Jurnas.com - Satelit Nusantara 2 yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia di China pada Kamis (9/4/2020), gagal mengorbit.

Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Johnny G. Plate menyatakan Penyebabnya karena roket peluncur mengalami masalah teknis.

"Peluncuran satelit Nusantara 2 mengalami beberapa kendala roket peluncur yang mengakibatkan tahap ketiga, beberapa menit sebelum memasuki orbit, satelit tersebut gagal, atau lose, atau hilang," ujar Johnny dalam keterangan pers secara virtual, Jumat (10/4/2020).

Politikus Partai NasDem itu menjelaskan kegagalan terjadi beberapa menit sebelum mengorbit.

Johnny membeberkan satelit Nusantara 2 telah meluncur dengan aman dengan bantuan roket pendorong Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), China, sekitar pukul 18.46 waktu setempat.

Johnny menuturkan satelit Nusantara 2 rencananya ditempatkan di slot orbit 113 derajat Bujur Timur ke untuk menggantikan satelit Palapa D yang segera akan berakhir masa operasinya. Dia berkata satelit Palapa D saat ini sedang melayani 23 televisi dan 8 radio akan berhenti beroperasi pada akhir Juli 2020.

Satelit Nusantara 2, kata dia, merupakan hasil kerja sama Indosat Ooredoo dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).

Terkait dengan kejadian itu, Johnny menyampaikan kelanjutan layanan satelit Palapa D tetap berlanjut hingga akhir masa operasi. Sejauh ini, pihaknya juga tengah menangani masalah regulasi satelit internasional ke International Telecommunication Union (ITU).

"Kemenkominfo bekerjasama dengan operator-operator satelit untuk memastikan bahwa layanan penyiaran televisi dan radio yang selama ini dilakukan oleh satelit palapa D akan tetap dijamin pemancarannya dan tetap memberikan layanan kepada seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Di sisi lain, Sekjen Partai NasDem ini berjanji Kominfo akan menyampaikan pada forum ITU agar kegagalan peluncuran satelit Nusantara 2 tidak memberikan efek yang merugikan bagi penggunaan filing satelit Indonesia.

"Sehingga Indonesia dapat mempertahankan hak penggunaan satelit di slot orbit 113 Bujur Timur tersebut," ujar Johnnya.

Johnny menambahkan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Indosat dan PT PSN untuk memastikan tidak ada interupsi pelayanan satelit kepada perusahaan-perusahaan atau lembaga penyiaran.

Perusahaan Indosat dan PSN, kata Johnny, akan mengambil langkah strategis agar pelayanan tetap terjaga dengan baik. Salah satu alternatifnya, dia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri BUMN Eric Thohir untuk menggunakan satelit yang tersedia untuk memastikan layanan penyiaran terjaga dengan baik dalam waktu sementara.

 

KEYWORD :

Kominfo Satelit Nusantara 2 gagal mengorbit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :