Sabtu, 23/11/2024 17:26 WIB

Relawan Gugus Tugas Prioritaskan Bantuan Kepada Tenaga Kesehatan

Tim Relawan bangun SOP/Protokol Monitoring Evaluasi dengan tujuannya untuk ingin mengurangi jatuhnya korban tenaga kesehatan

Penyerahan Bantuan oleh Relawan Gugus Tugas Covid-19 (Dok: Egy Masadiah)

Jakarta, Jurnas.com - Hingga tanggal 10 April 2020 jam 18.00 data yang masuk di Sitroom Tim Koordinasi Relawan sejumlah 18.830 orang. Terdiri dari Relawan Medis : 3.412 orang, Relawan Non Medis : 15.814 orang dan Relawan Hotline : 2167 orang. Pendaftaran dilakukuan melalui website milik desk relawan BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan berbagai komunitas.

Koordinator Tim Relawan Gugus Tugas, Andre Rahadian menyatakan, Bidang Relawan Medis sedang berupaya merekapitulasi data yang masuk dari berbagai pihak dan organisasi dan juga mengumpulkan data RS rujukan dan RS darurat terkait kapasitas dan kebutuhan tambahan relawan medis yang diminta.

“Saat ini sudah ditempatkan 396 relawan medis di RS Wisma Atlit dan masih dibutuhkan sekitar 1,512 orang. Selain itu rumah sakit dibawah Kementrian Pertahanan juga membutuhkan 50 orang dokter dengan beberapa dokter spesialis dan 250 orang perawat, sedangkan total data yang dimiliki oleh tim kementrian kesehatan hanya sekitar 1,000an yang siap” ujar Andre.

“Saat ini Tim Relawan melihat perlu adanya terobosan dengan kerjasama antara Kementrian Kesehatan, Konsil Kedokteran dan organisasi profesi utk membolehkan mekanisme Surat Tanda Register sementara utk dokter dan perawat agar bisa memenuhi kebutuhan yang ada. Tim Relawan juga akan memberikan insentif tunai sebagai tambahan dari insentif yang diberikan pemerintah” tambah Andre.

Selain menyalurkan tenaga kesehatan, Tim Relawan juga sedang membangun SOP/Protokol Monitoring Evaluasi dengan tujuannya untuk ingin mengurangi jatuhnya korban tenaga kesehatan.

Mulai hari Senin, bidang relawan medis akan bergerak dan menerapkan sistem koordinasi berjenjang dengan 4 area kerja (Wilayah Barat, Wilayah Tengah, Wilayah Timur Indonesia dan Jakarta), dimana setiap wilayah akan ada koordinator yang akan memonitor di setiap propinsi yang ada di wilayah kerjanya.

Saat ini Tim Relawan sedang melakukan pembenahan dan sinkronisasi data relawan yang masuk dari berbagai pihak. “Banyak data yang double dan tidak lengkap, termasuk tidak adanya ijin keluarga/pasangan yang kami persyaratkan”ujarnya.

Dimulai sejak Sabtu, 4 April 2020, Tim Relawan Gugus Tugas bersama BNPB telah melakukan pelatihan untuk aplikasi pelaporan Desk Relawan COVID-19. Pelatihan diikuti oleh perwakilan komunitas- komunitas relawan di Hotel The Media.

Selanjutnya Mulai Senin, 13 April 2020 akan dilakukan pelatihan Relawan Non Medis yang akan akan dilakukan melalui media online (Webinar). Pelatihan dilakukan sebanyak beberapa kali dalam tiap minggunya dengan peserta pelatihan sekitar 200 - 250 orang per sesi. Nantinya semua relawan yang ditugaskan akan diberikan buku saku mengenai materi yang telah diberikan.

Materi yang diberikan meliputi informasi dasar COVID-19, protokol relawan, keamanan dan pengamanan, dan uraian situasi (situasi tanggap darurat, transisi darurat, rehab dan rekondisi. Materi akan diberikan dengan berkolaborasi bersama RedR Facilitators, RedR training alumni, dan mitra (Friends of RedR), WHO dan BNPB.

Andre mengatakan bahwa Tim Relawan telah bertemu dengan BAZNAS yang akan akan menempatkan 1 perwakilannya utk masuk dalam tim Relawan sebagai penghubung dengan lembaga yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI), yang merupakan forum lembaga2 kebencanaan lintas iman di Indonesia untuk berkoordinasi lebih lanjut.

“Tim Relawan juga sudah mengundang banyak organisasi yang biasa terlibat dalam penanganan bencana seperti ORARI, Satkornas Banser, JKMC, jaringan interfaith (Gusdurian, PGI, WALUBI, dll) untuk melakukan monitoring dan pendataan kelompok rentan yang tidak tercover oleh program bantuan pemerintah.

Program Bidang Relawan Pendukung yang akan berbasis komunitas dengan mengedepankan gotong royong, dengan relawan sebagai kader lingkungan mandiri” sambung Andre.

Tim Relawan saat ini sedang mendistribusikan 50 chiler ke beberapa RS rujukan dan 40 Puskesmas di DKI yang diisi berbagai minuman suplement seperti susu dan isotonik yang merupakan bantuan dari Cimory, Greenfields, Milo, Frisianflag dan Mizone. Tim juga menerima dukungan dari pabrik ice cream yang akan mendonasikan 500.000 ice cream kepada tenaga medis.

Selain mendukung tenaga kesehatan, Tim Relawan Gugus Tugas mengoperasikan 19 mobil ambulan sumbangan dari PT Adaro Tbk khusus untuk mengangkut pasien Covid -19. dengan menggandeng Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI). Penyerahan dilakukan di Posko Sekretariat Tim Relawan Gugus Tugas.

“Ambulan ditempatkan di 16 lokasi RS di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok yaitu RS Muhamadiyah Sukapura, RSI Cempaka Putih, RS St Carolus Salemba, RSUD kota Depok, RSUD Cibinong, RSUI, RSUD Pasar Minggu, RS Awal Bros Bekasi, RSUD Kota Bekasi, RSUD Duren Sawit, Bandara Internasional Soekarno Hatta, RSUP Persahabatan, RSUD Tarakan, RSUP Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, Pelabuhan Tanjung Priok dan RS Cipto Mangunkusumo (2 Ambulance)," ujar Egy Massadiah Tenaga Ahli BNPB yang juga anggota Satgas Gugus Tugas saat menyerahkan ambulans tersebut.

Bagi para masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi nomor 119 dan nomor 08126757644

KEYWORD :

Relawan Gugus Tugas Covid-19 Tenaga Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :