Mahan Air (Foto: Financial Tribune)
Madrid, Jurnas.com - Pemerintah Spanyol mencabut hak pendaratan maskapai Iran, Mahan Air, pada Rabu (15/4), setelah mendapatkan tekanan dari Amerika Serikat (AS).
Surat kabar La Vanguardia mengutip sejumlah sumber di otoritas penerbangan sipil Spanyol DGAC, melaporkan bahwa Mahan Air terpaksa menghentikan layanannya ke Barcelona mulai 23 Maret mendatang.
Penerbangan antara Barcelona dan Teheran berjalan dua kali seminggu, tetapi Mahan Air harus menghentikan rute setelah Spanyol tiba-tiba membatalkan lisensi maskapai.
Dalam mencabut penerbangan, dikutip dari Press TV, Spanyol mengikuti langkah yang diambil oleh Jerman, Prancis, dan Italia yang sebelumnya meminta operator Iran untuk berhenti terbang ke bandara mereka.
Bulan lalu, Jerman memerintahkan Iran Air untuk menangguhkan penerbangannya ke negara itu. "Undang-Undang Perlindungan Infeksi yang baru sekarang memungkinkan: penerbangan dari Iran ke Jerman dilarang dengan segera," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada awal April lalu.
Sementara pemerintah Jerman mengaitkan keputusannya dengan krisis virus corona, negara itu juga mencabut lisensi Mahan Air pada Januari 2019, setelah tekanan besar AS.
Prancis juga melarang maskapai itu pada Maret 2019, dan menuduhnya mengangkut peralatan militer dan personel ke Suriah, dan zona perang Timur Tengah lainnya.
Italia mengikuti jejak mereka pada pertengahan Desember tahun lalu setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Mahan Air adalah maskapai penerbangan yang dioperasikan secara pribadi, tetapi AS menuduhnya memberikan dukungan keuangan dan lainnya kepada Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran yang merupakan kekuatan nasional.
Pemerintah AS memberlakukan sanksi terhadap Mahan Air pada 2011. Maskapai ini, yang didirikan pada 1992 sebagai maskapai penerbangan swasta pertama Iran, memiliki armada pesawat terbesar di negara itu dan memiliki penerbangan ke banyak negara di dunia.
KEYWORD :Mahan Air Maskapai Iran Spanyol