Sabtu, 23/11/2024 14:36 WIB

Menlu Zarif: Iran dan China Kecam Sanksi Ilegal AS

Teheran menggugat Washington di Pengadilan Internasional setelah itu. Pengadilan memutuskan bahwa Washington harus mencabut sanksi atas pasokan kemanusiaan.

Menteri Luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengumumkan kecaman Iran dan China atas sanksi Amerika Serikat (AS) yang tidak sah dan sepihak terhadap Republik Islam.

Menurut Zarif, AS memberlakukan sanksi ilegal tersebut karena China dan Iran melakukan yang terbaik dalam mengendalikan wabah mematikan virus corona baru, yang dikenal sebagai COVID-19.

"Saya sangat senang telah berbicara dengan teman lama saya, Menteri luar negeri dan Penasihat Negara China, Wang Yi," tulis Zarif dalam bahasa China pada Kamis (16/4), setelah melakukan sambungan telepon dengan rekannya tersebut.

"Saya berterima kasih kepada China karena mengirim bantuan dan tim medis untuk membantu konfrontasi Iran dengan virus corona, dan kami mengutuk sanksi ilegal AS yang bertindak sebagai penghalang besar dalam upaya upaya Iran untuk memerangi virus," tambahnya.

Zarif mengatakan, dalam sambungan telepon tersebut, kedua negara membas isu yang menjadi perhatian bersama seperti memperdalam kolaborasi strategis yang komprehensif antara negara-negara dan masalah perdamaian dan stabilitas di Afghanistan.

AS mengembalikan sanksi terhadap Iran pada Mei 2018 setelah meninggalkan perjanjian nuklir yang disahkan PBB dengan Republik Islam dan lima kekuatan utama lainnya, Inggris, Prancis, Rusia, dan China plus Jerman.

Teheran menggugat Washington di Pengadilan Internasional setelah itu. Pengadilan memutuskan bahwa Washington harus mencabut sanksi atas pasokan kemanusiaan.

Washington mengklaim pihaknya sudah membebaskan bahan makanan dan obat-obatan dari larangan tersebut. Namun, Teheran menyebut klaim tersebut sebagai kebohongan kurang ajar.

Zarif sudah menulis kepada PBB dan semua organisasi internasional, mendesak penghapusan tindakan kejam dan menggarisbawahi efek kontraproduktif mereka pada perang Iran melawan wabah virus.

Sejak muncul di China tengah akhir tahun lalu, virus baru yang dapat menyebabkan infeksi pernafasan yang berpotensi fatal yang disebut COVID-19 itu telah membunuh hampir 136.000 dan menginfeksi hampir 2.100.000 orang di seluruh dunia.

Di Iran sendiri, sebanyak 4.869 orang yang meninggal karena terjangki virus tersebut.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Mohammad Javad Zarif Wang Yi Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :