Tampak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: Susan Walsh / AP)
Tel Aviv, Jurnas.com - Sebuah jaringan TV Israel mengklaim, agen-agen intelijen Amerika Serikat (AS) mengetahui tentang wabah virus corona yang muncul di China dan memberi Israel peringatan dini pada pertengahan November 2019, lebih dari sebulan sebelum mulai dilaporkan secara global.
Agen intelijen AS sudah menyadari wabah itu ketika menyebar awal di Kota Wuhan di China Tengah, situs berita i24 Israel mengutip sebuah laporan penyiar Israel Channel 12 mengatakan pada Kamis (16/4).
Intelijen tersebut memutuskan untuk memperingatkan sekutu-sekutu AS, seperti negara-negara Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) dan Israel, setelah awalnya menyampaikan informasi itu ke Gedung Putih, yang tidak dianggapnya menarik.
Laporan itu tidak merinci kapan badan intelijen AS diduga pertama kali mengetahui wabah virus corona sebelum memberi tahu Israel pada November.
Laporan itu menambahkan bahwa informasi itu mencapai pembuat keputusan Israel dan Kementerian Kesehatan tak lama kemudian, tetapi pada akhirnya tidak ada yang dilakukan.
Pengungkapan itu terjadi seminggu setelah ABC News yang berbasis di AS menerbitkan sebuah laporan mengutip sumber informasi yang mengatakan bahwa dinas intelijen AS memperingatkan sejak November bahwa wabah berpotensi dahsyat sedang berlangsung di Wuhan.
Laporan ABC, bagaimanapun, ditolak oleh Presiden AS, Donald Trump sehari setelah dipublikasi.
Hingga Jumat (17/4), lebih dari 2,14 juta kasus virus korona yang telah dikonfirmasi telah dilaporkan di seluruh dunia, dan 143.744 orang telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.
China, episentrum awal pandemi global, melaporkan infeksi virus corona pertamanya pada 31 Desember 2019. (Press TV)
KEYWORD :Virus Corona Intelijen Amerika Serikat Pemerintah Israel