Minggu, 24/11/2024 01:04 WIB

Yaman Kutuk Penangkapan Mantan Menteri Kebudayaan oleh Houthi

Al-Ruwaishan dikenal karena tulisan-tulisan kritisnya tentang Houthi sejak pecahnya konflik di Yaman pada Maret 2015.

Kelompok Houthi (foto: The National)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Yaman mengutuk penangkapan seorang mantan menteri kebudayaan di ibukota Sanaa, yang berada di bawah kendali pemberontak Houthi sejak September 2014.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Informasi Yaman Muammar Al-Eryani mengatakan pemerintah menyesalkan dan mengutuk penangkapan mantan Menteri Kebudayaan Yaman Khaled al-Ruwaishan dari rumahnya oleh milisi Houthi.

Dilansir Middleeast, pada hari Minggu pagi, putra al-Ruwaishan, Waddah al-Ruwaishan, mengkonfirmasi di Facebook penangkapan ayahnya oleh Houthi, tanpa rincian lebih lanjut.

Al-Ruwaishan dikenal karena tulisan-tulisan kritisnya tentang Houthi sejak pecahnya konflik di Yaman pada Maret 2015.

Tawfiq al-Hamidi, kepala organisasi HAM kelompok yang bermarkas di Jenewa, mengatakan penangkapan al-Ruwaishan adalah tindakan yang dapat dikutuk dan mencerminkan sifat eksklusif Houthi terhadap suara oposisi.

Penangkapan Al-Ruwaishan dilakukan satu minggu setelah pengadilan Houthi mengeluarkan hukuman mati yang tidak final terhadap empat wartawan di antara 10 wartawan yang ditangkap oleh milisi yang didukung Iran sejak Maret 2015.

Negara ini telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.

Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan yang bertujuan menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.

Puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini telah tewas dalam konflik itu, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang tetap berisiko kelaparan.

KEYWORD :

Pemberontak Yaman Kelompok Houthi Mantan Menteri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :