Sabtu, 23/11/2024 08:21 WIB

Meski Dilarang, 100.000 Warga Bangladesh Nekat Hadiri Pemakaman Ulama

Lebih dari 100.000 orang di Bangladesh menentang pembatasan pertemuan massal untuk menghadiri pemakaman ulama Muslim Maulana Zubayer

Ratusan ribu orang menghadiri pemakaman pemuka agama di Bangladesh (foto: UPI)

Jakarta, Jurnas.com - Lebih dari 100.000 orang di Bangladesh menentang pembatasan pertemuan massal untuk menghadiri pemakaman ulama Muslim Maulana Zubayer Ahmad Ansari pada Minggu (19/04) waktu setempat.

Mohammad Maunul Haque, sekretaris jenderal gabungan partai Islam, mengatakan orang - orang berjalan ke jalan-jalan di distrik Brahmanbaria dari daerah sekitarnya menentang larangan negara itu lebih dari lima orang menghadiri doa pada satu waktu untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Polisi tidak dapat menahan kerumunan setelah petugas polisi Shahadat Hossain Tipu mengatakan bahwa para pejabat mendesak keluarga Ansari untuk mengadakan pemakaman dengan hanya saudara dekat.

"Kami tidak pernah berpikir bahwa sejumlah besar orang akan muncul pada saat ada kuncian di seluruh negeri. Mereka datang dari semua sisi bahkan melalui ladang dan rute yang biasanya tidak digunakan lainnya," kata Tipu dilansir UPI, Senin (20/04).

Juru bicara Pusat Kepolisian Bangladesh, Sohel Rana mengatakan, petugas yang bertanggung jawab dan asisten pengawas ditarik dari acara tersebut dan polisi membentuk sebuah komite untuk menentukan bagaimana pertemuan besar semacam itu diizinkan terbentuk.

Bangladesh telah mencatat 2.456 kasus COVID-19 dan 91 kematian terkait dengan virus tersebut.

KEYWORD :

Warga Bangladesh Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :