Sabtu, 23/11/2024 18:53 WIB

Tetap Jaga Jarak, Ribuan Massa Demo Benjamin Netanyahu

Demonstrasi diperbolehkan di bawah pembatasan virus corona Israel, selama demonstran menjaga jarak satu sama lain dan mengenakan masker wajah.

Warga Israel melakukan aksi unjuk rasa di tengah pandemi virus corona. (Foto: Reuters)

Tel Aviv, Jurnas.com -  Mengenakan masker wajah, mengibarkan bendera hitam dan melakukan jarak dua meter, ribuan warga Israel berdemonstrasi melawan perdana menteri Benjamin Netanyahu di bawah pembatasan ketat virus corona pada Minggu (19/9).

Netanyahu, yang menyangkal melakukan kesalahan, berada di bawah dakwaan pidana dalam tiga kasus korupsi.

Ia juga menegosiasikan kesepakatan pembagian kekuasaan dengan saingannya, Benny Gantz untuk membentuk pemerintah koalisi yang akan mengakhiri satu tahun kebuntuan politik di negara itu.

Demonstrasi diperbolehkan di bawah pembatasan virus corona Israel, selama demonstran menjaga jarak satu sama lain dan mengenakan masker wajah.

Di bawah panji "Selamatkan Demokrasi," para pengunjuk rasa meminta partai Gantz Biru dan Putih untuk tidak bergabung dalam koalisi yang dipimpin seorang perdana menteri yang dituduh melakukan korupsi.

Gantz sudah berkampanye untuk pemerintahan yang bersih, tetapi mengatakan bahwa krisis virus corona telah memaksanya untuk kembali pada janji pemilihannya.

Seorang juru kamera Reuters memperkirakan bahwa beberapa ribu demonstran menghadiri rapat umum di Lapangan Rabin Tel Aviv. Media Israel menyebutkan sekitar 2.000 orang.

Israel melaporkan lebih dari 13.000 kasus virus korona dan 172 kematian.

Penguncian di beberapa wilayah membatasi sebagian besar warga Israel ke rumah mereka, memaksa bisnis tutup dan mengirim pengangguran menjadi sekitar 26%. (Reuters)

KEYWORD :

Benjamin Netanyahu Gantz Biru Virus Corona Kasus Korupsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :