Kamis, 28/11/2024 05:40 WIB

Iran Tambah Jangkauan Rudah Laut hingga 700 Km

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (15/4), Angkatan Laut AS mengklaim bahwa 11 kapal Iran berulang kali mendekati kapal militernya dalam pendekatan berbahaya dan melecehkan di Teluk Persia.

Rudal Iran (foto: Middleeast)

Teheran, Jurnas.com - Komandan Angkatan Bersenjata Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Alireza Tangsiri mengatakan, Iran sudah meningkatkan jangkauan rudal lautnya menjadi 700 kilometer tanpa bantuan dari negara lain.

"Ada saat ketika jangkauan terjauh dari rudal laut kita tidak melebihi 45 km dan bahkan itu dicapai dengan bantuan dari penasihat militer Amerika," kata Tangsiri dalam sebuah wawancara Senin (20/4).

"Namun, kami sudah mengembangkan rudal bawah permukaan dan permukaan kepermukaan dengan jangkauan 700 kilometer, yang seluruhnya dibuat oleh elit militer domestik," tambahnya.

Tangsiri mengatakan, orang asing adalah sumber rasa tidak aman di kawasan itu. "Di mana pun AS hadir, rasa tidak aman mengikuti dan kita tahu dari mana saja (di dunia) di mana kehadiran orang AS telah menyebabkan ketidakamanan," katanya.

Pernyataan Tangsiri itu merujuk pada sebuah insiden angkatan laut baru-baru ini antara Angkatan Laut IRGC dan kapal perang Amerika SerikAt (AS) di Teluk Persia.

"Orang Amerika dalam petualangan ini menghalangi jalan ke kapal kami yang melanggar peraturan internasional dan bahkan menahan diri untuk tidak memberikan tanggapan radio, tetapi dihadapkan dengan gerakan kuat pasukan kami," katanya.

Tangsiri mencatat bahwa kehadiran AS di Teluk Persia menyebabkan peningkatan besar dalam jumlah insiden maritim. "Sejak kedatangan Amerika di wilayah tersebut, 550 tanker minyak telah menjadi sasaran dan keamanan regional berkurang sebesar 55%," jelasanya.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (15/4), Angkatan Laut AS mengklaim bahwa 11 kapal Iran berulang kali mendekati kapal militernya dalam pendekatan berbahaya dan melecehkan di Teluk Persia.

Angkatan Laut AS menuduh kapal Iran berulang kali melintasi busur dan buritan kapal AS pada jarak yang sangat dekat dan kecepatan tinggi, dan datang dalam jarak 10 meter dari pemotong Coast Guard AS, Maui.

Menanggapi klaim AS, Angkatan Laut IRGC mengeluarkan pernyataan pada Minggu (19/4), sumber utama kerusakan dan ketidakamanan di wilayah ini adalah kehadiran ilegal pasukan AS, dan menyerukan penarikan penuh pasukan Washington dari Persia Teluk dan Asia Barat.

"Untuk mencegah kelanjutan dari perilaku teroris Amerika yang ilegal, tidak profesional, berbahaya, dan bahkan petualangan serta untuk memastikan keamanan bagi kapal-kapal Iran dan memerangi penyelundupan bahan bakar, Angkatan Laut IRGC meningkatkan patroli lautnya di Teluk Persia dan di Farvardin 27," tambahnya.

Kapal Iran, biasanya milik IRGC, umumnya berpatroli di Teluk Persia untuk memastikan keamanan pusat energi global yang vital.

Ketegangan di jalur air strategis meningkat secara signifikan pada musim panas lalu setelah serangkaian ledakan misterius menargetkan sejumlah tanker minyak.

Amerika Serikat, dengan cepat menyalahkan Iran atas insiden tersebut tanpa memberikan bukti konklusif bersama dengan negara-negara lain seperti Arab Saudi, sejak itu telah mengerahkan ribuan pasukan dan peralatan militer ke wilayah tersebut. (Press TV)

KEYWORD :

Brigadir Jenderal Alireza Amerika Serikat Angkatan Laut Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :