Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi dalam Talkshow Coffee Break Indoensia yang diinisiasi Direktorat Pendidikan Kegamaan Islam (Ditjen Pendis), Kementerian Agama (Kemendag), Rabu (22/4).
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi membeberkan beberapa kunci sukses terkait anjuran bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah, terutama saat menyambut bulan ramadhan.
Hal tersebut ia sampaikan pada Talkshow Coffee Break Indoensia yang diinisiasi Direktorat Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam (Ditjen Pendis), Kementerian Agama (Kemendag), Rabu (22/4).
Zainut menuturkan, perubahan proses kerja menjadi Work From Home (WFH) tentu perlu menerapkan manajemen perubahan secara terencana dengan mempertimbangkan potensi konsekuensi dan rencana penanganannya demi tetap tercapainya sasaran atau hasil kerja yang dituju.
Menurutnya, relaksasi atau proses kerja di tengah COVID-19 ini tetap harus memperhatikan ketersediaan sumberdaya prasarana maupun sumber daya manusia, serta alokasi dan realokasi otoritas dan penanggungjawab proses.
"Kunci utama WFH ialah komunikasi yang efektif dan pembagian tugas dan kewenangan yang jelas dalam pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan," kata Zainut.
Basarnas Siagakan Personel Selama Ramadan
Zainut meminta seluruh PTKI tetap mempertahankan proses pembelajaran sebagai transfer metode untuk memperoleh pengetahuan (kebenaran) secara akademik (epistemologi) antara pengajar dengan yang diajar.
Tolak ukurnya, lanjut Zainut adalah meningkatnya kesadaran literasi dan kemampuan mahasiswa mengartikulasikan kekayaan literasi pada lingkup studi tersebut.
"Dalam hal belajar di rumah mesti mempertimbangkan kondisi peserta didik dan pengajar. Kondisi-kondisi tersebut termasuk sumber daya, kreativitas metode pembelajaran dan penilaiannya, dan kondusifitas lingkungan saat pembelajaran online," tutur Zainut.
Terkait Beribadah di rumah selama Ramadan, Zainut mengatakan, Kemenag akan berkonsultasi dengan seluruh tokoh agama dan ormas keagamaan yang relevan misalnya MUI, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah.
Ia akan berkonsultasi perihal strategi yang sesuai dengan protokol COVID-19 dalam menjalan ibadah di rumah, dan memastikan kegiatan ibadah yang dilakukan umat Islam selama Ramadan tetap memiliki pijakan syar`i yang kuat.
"Civitas akademika seperti profesor dan dosen PTKI, dengan kapasitas keilmuannya, dapat memberikan bimbingan positif ke umat dalam menghadapi Ramadan dan COVID-19 ini," pungkasnya.
KEYWORD :Bulan Ramadan Virus Corona Zainut Tauhid Saadi