Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di sela pertemuan kabinet mingguan di Lembah Jordan, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 15 September 2019. (Foto: AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan dari Inggris pekan lalu untuk mengizinkan ventilator pernapasan diekspor ke Inggris meskipun jumlah korban meninggal meningkat akibat virus corona.
Dilansir Middleeast, permintaan itu diduga dibuat ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di rumah sakit sedang dirawat karena virus mematikan tersebut.
Namun, karena Netanyahu telah menandatangani dekrit darurat yang melarang ekspor mesin yang menyelamatkan jiwa, penjualan itu tidak berhasil.
Israel Bebaskan Jurnalis Wanita Palestina
Korban tewas di Inggris, yang berada di peringkat di antara negara-negara yang paling parah di dunia, telah mendekati 13.000.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab meminta agar Inggris dibebaskan dari larangan tersebut, dan sementara Netanyahu mengatakan bahwa Israel membutuhkannya untuk diri mereka sendiri.
Israel Buka Kedubes Pertama di Bahrain
"Israel juga menghadapi wabah koronavirus yang parah, dan keputusan untuk melarang ekspor ventilator datang di tengah kekhawatiran kekurangan domestik karena meningkatnya rawat inap," lapor Axios .
Negara-negara lain juga telah berusaha membeli ventilator dari Israel, termasuk 30 yang diminta oleh Spanyol, tetapi ini juga ditolak.
Israel Siap Buka Kedubes Baru di Bahrain
Bersamaan dengan penandatanganan dekrit darurat yang melarang ekspor peralatan, Netanyahu juga memerintahkan Mossad, agen spionase Israel, untuk mengadakan serangkaian persediaan, termasuk masker wajah dan ventilator mekanis yang diperlukan untuk menjaga beberapa pasien COVID-19 tetap hidup.
Pada hari Selasa, seorang agen Mossad mengaku mencuri masker wajah dan persediaan medis lainnya setelah pandemi coronavirus , selama wawancara televisi dengan "Fakta" Channel 12 .
"Warga Israel tidak akan kekurangan," kata agen itu. “Di dunia pada umumnya akan ada kekurangan besar. Orang-orang sekarat karena kekurangan peralatan. Di Israel orang tidak akan pergi tanpanya. ”
KEYWORD :Ventilator Pernapasan Pemerintah Israel Negara Inggris