Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Pada hari Jumat, ia mengumumkan UEA akan menjadi tuan rumah pertemuan persiapan menjelang KTT Iklim PBB
Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menilai, banyak negara-negara yang memanfaatkan wabah virus corona baru (Covid-19) untuk mengambil keuntungan tertentu.
"Tidak dapat diterima bagi negara-negara untuk mengambil keuntungan dari pandemi COVID-19 untuk membatasi hak asasi manusia," kata Guterres dilansir Middleeast, Jumat (24/04).
Guterres menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa dalam konteks meningkatnya nasionalisme etnis, populisme, tirani dan penurunan hak asasi manusia di beberapa negara,
"Krisis dapat menjadi alasan untuk mengambil langkah-langkah represif untuk tujuan-tujuan yang tidak terkait dengan pandemi. Hal itu tidak dapat diterima," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah harus lebih transparan, responsif, dan akuntabel sekarang lebih dari sebelumnya. Ruang sipil dan kebebasan pers sangat penting. Organisasi masyarakat sipil dan sektor swasta memiliki peran utama.
"Kita jangan pernah lupa bahwa ancamannya ada pada virus, bukan pada manusia," tandasnya.
“Dengan menghormati hak asasi manusia di masa krisis, kami akan mengembangkan solusi yang lebih efektif dan komprehensif untuk keadaan darurat yang kami hadapi saat ini dan untuk membangun kembali masa depan,” tambahnya.
Laporan PBB tentang hak asasi manusia dan pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa fokus pada bagaimana menanggapi virus corona sangat penting untuk masa depan dunia, memperingatkan bahwa ini bisa menjadi baik atau buruk.
"Kita perlu bekerja untuk jangka panjang sambil merencanakan respons kita dalam jangka pendek," tandasnya.
KEYWORD :Lembaga PBB Virus Corona Negara Licik