Sabtu, 23/11/2024 03:02 WIB

Warga Tak Bandel Kunci Iran Tekan Kasus dan Kematian COVID-19

Hassan Rouhani menyatakan optimisme bahwa rantai penularan COVID-19 akan terurai selama warganya mengikuti pedoman yang disusun oleh pemerintah.

Penampakan virus corona (COVID-19). (Foto: Ist)

Teheran, Jurnas.com - Terjadi tren penuruanan dalam jumlah kematian dan kasus infeksi virus corona baru (COVID-19) DI Iran sebagai hasil dari kerja sama bilateral antara rakyat dan pemerintah.

Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi mengumumkan di Teheran pada Sabtu (25/4) bahwa terjadi penurunan kasus corona sekitar 50% dan sekitar 70% kematian di seluruh wilayah Negeri Para Mullah.

"Ada kecenderungan penurunan penyakit corona di sebagian besar provinsi dan ini merupakan hasil dari tindakan yang efektif oleh masyarakat dan pemerintah," kata Harirchi.

"Saya ingin menekankan bahwa pada saat terjadi pemisahan sosial yang cerdas dan bertahap, setiap pelanggaran dapat memiliki konsekuensi serius dan tidak dapat diperbaiki," tambahnya.

Harirchi meramalkan bahwa akan ada dua hingga tiga wabah selama setahun di sebagian besar negara di dunia sebelum ditemukannya vaksin COVID-19 dan obat-obatan.

Karan itu, Harirchi menekankan pentingnya untuk mematuhi imbauan pemerintah agar tatap berada di rumah dan menghindari keluar rumah jika benar-benar tidak penting.

Di hari yang sama, Presiden Iran, Hassan Rouhani menyatakan optimisme bahwa rantai penularan COVID-19 akan terurai selama warganya mengikuti pedoman yang disusun oleh pemerintah.

"Kami berada di jalur untuk mengendalikan penyakit ini tetapi jika tingkat peringatan dan kesadaran orang-orang menurun, penyakit ini dapat memuncak," kata Rouhani.

"Dalam situasi ini, kita harus mengembalikan pembatasan. Tentu saja, kami berharap warga akan terus menerima peringatan dengan serius dan tidak meninggalkan rumah kecuali untuk mata pencaharian mereka," tambahnya.

"Jalan untuk melawan dan mengendalikan penyakit ini jelas tidak dapat dilalui tanpa dukungan semua warga," tegas Rouhani.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, Tehran sudah tidak berada di zona merah karena jumlah kematian harian virus yang pertama kali muncukl di Wuhan, China itu sudah melambat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour  mengatakan, sebabanyak 93 orang tewas dalam 24 jam terakhir. Sehingga, jumlah kematian keseluruhan sejak pandemi pertama kali muncul menjadi 5.574.

Lebih dari 66.000 orang dilaporkan telah pulih dari penyakit menular.

Jahanpour mengatakan dari 88.194 kasus yang dikonfirmasi, 66.596 pasien sudah dibebaskan dari rumah sakit dan pulih dari penyakit. "Tidak ada provinsi kami yang merah, tetapi peringatan tetap, dan situasinya tidak akan dianggap normal sama sekali," ujarnya di akun Twitternya. (Press TV)

KEYWORD :

Virus Corona Kasus Corona Negara Iran Hassan Rouhani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :