Menteri Kesehatan China mengumumkan sudah tidak ada lagi pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS Wuhan. Foto: financialexpress
Beijing, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri China membantah tuduhan Eropa bahwa Beijing telah menyebarkan disinformasi tentang virus corona baru (Covid-19), melalui sebuah operasi rahasia di media sosial.
"China menentang penciptaan dan penyebaran disinformasi oleh siapa pun atau organisasi apa pun. China adalah korban disinformasi, bukan penggagas," kata juru bicara Kemlu China, Geng Shuang, pada konferensi pers reguler pada Senin (27/4).
Laporan oleh badan kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan bahwa China dan Rusia bertanggung jawab atas penyebaran disinformasi mengenai virus tersebut.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa sejumlah pejabat senior China menekan Uni Eropa untuk membatalkan kritik dari laporan minggu lalu, menyatakan bahwa itu akan membuat Beijing "sangat marah".
Laporan itu diterbitkan akhir pekan lalu setelah penundaan dan beberapa informasi mengenai China diubah. Juru bicara UE menolak berkomentar.
China dengan keras mempertahankan penanganan Covid-19 di tengah seruan dari beberapa negara untuk memulai penyelidikan independen terhadap virus dan sumbernya.
Geng mengatakan tidak ada bukti konklusif bahwa virus itu berasal dari China, dan memperingatkan bahwa "manuver politik" di balik seruan untuk penyelidikan independen tidak akan berhasil.
Virus Corona China Uni Eropa