Kapal perusak berpeluru kendali USS Decatur di Laut Cina Selatan pada 21 Oktober 2016 (Foto: AFP)
Beijing, Jurnas.com - Militer China mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) yang menerobos masuk secara ilegal di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Juru Bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Kolonel Senior Li Huamin, mengatakan kapal perang AS memasuki perairan teritorial di Kepulauan Xisha di Laut Cina Selatan tanpa izin Tiongkok.
Li Huamin mengatakan, PLA mengerahkan pasukan udara dan angkatan laut untuk memantau dan memverifikasi kapal, dan memperingatkannya untuk pergi.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
"Langkah AS sangat melanggar hukum internasional yang relevan dan merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan China," kata Li, menyerukan AS untuk menghentikan operasi militer yang tidak kondusif bagi keamanan regional dan perdamaian serta stabilitas.
Laut China Selatan berfungsi sebagai pintu gerbang menuju rute laut global, yang melaluinya sekitar 3,4 triliun dolar perdagangan melewati setiap tahun. Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih dengan Cina ke bagian-bagian laut.
Washington, yang berpihak pada saingan-saingan Beijing dalam sengketa maritim, secara rutin mengirimkan kapal perang dan pesawat perang ke Laut Cina Selatan untuk menegaskan apa yang disebutnya hak kebebasan navigasi, meningkatkan ketegangan di antara negara-negara kawasan.
Sabtu lalu, Washington menuduh Beijing melakukan perilaku intimidasi di Laut Cina Selatan dan mengatakan pihaknya prihatin dengan tindakan provokatif negara itu yang bertujuan mengembangkan minyak dan gas lepas pantai di perairan yang disengketakan.
Sehari sebelum itu, sebuah kapal survei milik pemerintah China mendekati sebuah kapal eksplorasi yang dioperasikan oleh perusahaan minyak negara Malaysia, Petronas, di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan.
Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan kapal itu melakukan kegiatan normal dan menyatakan bahwa pejabat AS memfitnah Beijing. (Press TV)
KEYWORD :Laut Cina Selatan China Amerika Serikat