Bendera Oman (foto: Middleeast)
Jakarta, Jurnas.com - Oman telah memungkinkan sejumlah bisnis komersial untuk dibuka kembali, termasuk bisnis pertukaran uang setelah wabah virus Corona mulai meredah di negara tersebut.
Dilansir Middleeast, hal itu dilakukan karena beberapa negara Teluk Arab bergerak untuk mempermudah pembatasan yang diberlakukan untuk memerangi virus corona baru.
"Toko-toko reparasi mobil dan kapal nelayan dan suku cadang, dan toko-toko yang menjual barang-barang elektronik adalah di antara mereka yang dapat melanjutkan operasi," kata sebuah pernyataan pemerintah Oman.
Beberapa dari enam negara Teluk Arab, di mana jumlah total infeksi telah melampaui 50.000 dengan lebih dari 280 kematian, telah mengurangi jam malam yang bertepatan dengan dimulainya bulan puasa suci Ramadhan pada hari Jumat.
Di Uni Emirat Arab, pusat bisnis Dubai pada hari Jumat mengizinkan pusat perbelanjaan dan restoran dan kafe untuk beroperasi pada kapasitas 30% dan menginstruksikan orang untuk memakai masker wajah saat berada di luar atau di tempat-tempat umum.
Ibukota UEA, Abu Dhabi, Selasa pagi, mengeluarkan pedoman bagi mal untuk mempersiapkan dimulainya kembali bisnis, termasuk staf penguji untuk COVID-19 dan memasang pemindai termal tetapi tidak memberi batas waktu kapan hal itu akan terjadi.
Kasus-kasus virus corona di wilayah Teluk pada awalnya terkait dengan perjalanan tetapi negara-negara meningkatkan pengujian setelah melaporkan peningkatan jumlah infeksi di antara pekerja migran berpenghasilan rendah yang tinggal di tempat sempit.
Pemerintah Teluk masih memulangkan warga dari luar negeri. Bahrain mengatakan pada hari Selasa pihaknya telah menerbangkan lebih dari 3.800 warga negara dari negara-negara Arab, Iran, India, Rusia, Pakistan, dan Turki.
KEYWORD :Pemerintah Oman Virus Corona Aktivitas Bisnis