Rabu, 27/11/2024 16:45 WIB

Depresi Tangani Corona, Dokter Terkemuka di AS Bunuh Diri

Sebelum kematiannya, Lorna memberi tahu ayahnya bahwa para koleganya menghabiskan 18 jam sehari dan tidur di lorong, dan ambulan tidak bisa masuk karena sangat sibuk.

Lorna Breen (Fecebook)

New York, Jurnas.com - Seorang dokter terkemuka di New York City yang berada di garis terdepan dalam menangani pasien virus corona (COVID-19) meninggal karena depresi.

Menurut keterangan ayahnya, Dokter Philip Breen, Lorna Breen (49), meninggal Minggu pagi di Charlottesville, Viginia, karena luka yang dibuatnya sendiri.

Breen bekerja di Pusat Medis Irving Universitas Columbia dan sistem rumah sakit Presbyterian New York di Manhattan di mana pasien COVID-19 dirawat. "Dia mencoba melakukan pekerjaannya, dan itu membunuhnya," katanya.

"Dia adalah seorang pahlawan. Dia mencintai New York. Dia mencintai rekan kerjanya. Aku hanya ingin orang tahu betapa istimewanya dia," katanya.

Sebelum kematiannya, Lorna memberi tahu ayahnya bahwa para koleganya menghabiskan 18 jam sehari dan tidur di lorong, dan ambulan tidak bisa masuk karena sangat sibuk.

Philip Breen menceritakan, Lorna bekerja di Unit Gawat Darurat dan telah berada di garis depan selama berminggu-minggu, menangani gempuran kasus COVID-19. Putrinya sempat mengambil cuti satu setengah minggu setelah memiliki gejala COVID-19.

Namun, ketika kembali bekerja, putrinya tersebut belum mampu melakukan shift 12 jam. Kemudian, rekan kerjanya meminta Lorna untuk kembali ke Virginia, tempat sebagian besar keluarganya bermarkas.

Teman-teman dan kerabat Lorna membantunya membawanya ke Charlottesville di mana dia dirawat di rumah sakit karena kelelahan, kata ayahnya, menambahkan bahwa ibunya adalah seorang dokter di bangsal tempat dia dirawat.

Philip Breen menambahkan, setelah sekitar satu minggu, Lorna pergi untuk tinggal bersama ibunya. Kemudian, akhir pekan lalu, dia pergi untuk tinggal bersama saudara perempuannya.

Ketika tinggal di rumah saudara perempuannya, Lorna menyebabkan luka pada dirinya sendiri dan dibawa ke rumah sakit. Ia kemudian menyerah pada luka di rumah sakit.

Hingga Selasa (28/4) pagi, New York City telah menjadi pusat pandemi AS, mencatat hampir 300.000 kasus dan lebih dari 22.000 kematian.

Dokter, perawat, petugas kesehatan, dan responden pertama berada di garis depan perang global melawan pandemi yang telah merenggut nyawa banyak petugas medis di kota-kota di seluruh dunia. (Press TV)

KEYWORD :

Virus Corona Lorna Breen Penyakit Depresi Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :