Sabtu, 23/11/2024 13:55 WIB

Penyuluh dan Peternak Malang Sinergi Jaga Stabilitas Produksi Susu

Bahkan, menurunya pada masa pandemi COVID-19 ini, kegiatan produksi susu sapi perah di kelompoknya masih stabil tidak mengalami penurunan produksi dan omsetnya juga tetap.

Asriningsih, Penyuluh Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang yang mendapat wilayah kerja Kecamatan Pakis dan Jabung.

Jakarta, Jurnas.com - Pandemi virus corona baru (COVID-19), yang masih berlangsung secara global, tidak menghalangi aktivitas pertanian serta peternakan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penyuluh di sana tetap menyuluh dan mendampingi peternak dengan semangat

Seperti yang dilakukan oleh Asriningsih, Penyuluh Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang yang mendapat wilayah kerja Kecamatan Pakis dan Jabung. 

"Sebagai penyuluh, saya menyadari tugas maupun peran sebagai garda terdepan pemberdayaan petani/peternak," ujar Asriningsih di sela kunjungannya ke Kelompok sapi perah Tani Ternak Mandiri Desa Slamparejo, Jabung, pada Sabtu pekan lalu.

"Penyuluh peternakan dituntut untuk selalu mengupdate program kerja penyuluhan sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku, tak terkecuali dalam kondisi pandemi yang memerlukan program penyuluhan tersendiri," sambungnya.

Asriningsih mengatakan bahwa salah satu prioritas program penyuluhan yang disampaikan ialah pembuatan pakan silase untuk sapi perah.

"Mengingat pada November-April, hijauan masih cukup banyak sehingga bisa dimanfaatkan sebagai cadangan pakan bulan berikutnya. Terutama saat di musim kering dan sekaligus mengantisipasi kelangkaan pakan ternak sapi perah selama COVID-19 akibat kesulitan distribusi maupun faktor lain," ungkapnya.

Sementa itu, Ketua Poktan Ternak Mandiri, Pringadi mengatakan sangat terbantu dalam penghematan pakan berkat teknologi pembuatan pakan silase yang sisalurkan penyuluh pertanian.

Bahkan, menurunya pada masa pandemi COVID-19 ini, kegiatan produksi susu sapi perah di kelompoknya masih stabil tidak mengalami penurunan produksi dan omsetnya juga tetap.

Hal ini disebabkan penggunaan pakan silase tidak berpengaruh ke jumlah produksi susu asal dilakukan dengan cara yang benar oleh peternak sesuai arahan penyuluh peternakan.

Pringadi menjabarkan omset penjualan di masa pandem COVID-19 masih stabil, dikarenakan petani menjalin kerjasama atau kemitraan dengan koperasi sapi perah yang ada di masing-masing wilayahnya. Koperasi akan menampung seluruh produksi susu yang dihasilkan peternak yang menjadi anggotanya.

"Selanjutnya oleh koperasi susu tersebut dijual ke industri industri pengolahan susu sapi. Koperasi Sapi Perah merupakan lembaga kerakyatan yang secara nyata berkontribusi pada kesejahteraan peternak sapi perah di pedesaan," tegas Pringadi.

Ia juga menyatakan bahwa kelembagaan petani yang kuat termasuk koperasi peternak sapi perah, mampu menyelenggarakan manajemen yang lebih baik serta memperkuat daya saing peternak terutama peternak kecil.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kerap menyampaikan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi berhenti. Begitu pun kegiatan budidaya ternak hingga tersedianya daging maupun sumber protein hewani lain seperti telur dan susu, harus tetap berjalan di tengah pandemi.

Hal serupa ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi bahwa masalah Pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa ada di pangan.

"Peran seluruh komponen pertanian sangat vital dalam mewujudkan ketahanan pangan, koordinasi yang baik khususnya petani atau peternak bersama penyuluh pertanian sangat diperlukan," tegas Dedi.

KEYWORD :

Virus Corona Penyuluh Pertanian Ternak Sapi Dedi Nursyamsi Peternak Malang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :