Seorang medis di alat pelindung terlihat bekerja di Rumah Sakit Masih Daneshvari, di mana pasien virus corona sedang dirawat, di Teheran, Iran (Foto oleh khabaronline.ir)
London, Jurnas.com - Ilmuwan yang berkontribusi pada pengusulan karantina wilayah di Inggris mengundurkan diri dari Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat, setelah ketahuan mengundang pacarnya datang ke rumah beberapa waktu lalu.
Dikutip dari AFP pada Rabu (6/5), Profesor Neil Ferguson memutuskan mundur karena menganggap tindakannya telah melanggar peraturan negara mengenai jarak sosial di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Saya menerima bahwa saya membuat kesalahan penilaian dan mengambil tindakan yang salah," ujar Ferguson kepada awak media.
"Saya sangat menyesalkan adanya pelanggaran perlunya menjaga jarak sosial untuk mengendalikan epidemi yang menghancurkan ini," lanjut dia.
Inggris, negara terparah kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari 32.000 kematian akibat Covid-19, memberlakukan perintah tetap tinggal di rumah pada akhir Maret.
Pemerintah telah meningkatkan tanggapannya terhadap krisis setelah penelitian oleh Ferguson dan rekan-rekannya di Imperial College London, memperingatkan bahwa infeksi dan kematian Covid-19 akan meningkat tanpa tindakan drastis.
Pengunduran diri Ferguson terjadi setelah Daily Telegraph melaporkan bahwa seorang wanita, yang diketahui sebagai kekasihnya, datang ke rumahnya di London pada dua kesempatan selama karantina wilayah.
"Saya bertindak dengan keyakinan bahwa saya kebal, setelah dites positif terkena virus corona, dan benar-benar mengisolasi diri selama hampir dua minggu setelah mengalami gejala," ujar profesor itu.
Dia menambahkan, "Pedoman pemerintah tegas, dan ada di sana untuk melindungi kita semua."
Perdana Menteri Boris Johnson, yang sempat dirawat karena penyakit tersebut, memerintahkan karantina wilayah selama tiga minggu pertama pada 23 Maret, yang kini telah diperpanjang.
Di bawah langkah-langkah tersebut, toko-toko dan layanan tidak penting ditutup, sementara penduduk diminta untuk tidak keluar kecuali untuk berolahraga dan membeli barang-barang penting. Polisi diberi wewenang untuk mendenda mereka yang melanggar aturan.
KEYWORD :Ilmuwan Inggris Virus Corona Covid-19