Jum'at, 22/11/2024 21:19 WIB

Trump Tepis Keterlibatan AS dalam Upaya Menyerang Venezuela

Caracas menangkap dua warga AS yang bekerja dengan seorang veteran militer Amerika yang bertanggung jawab atas operasi yang digagalkan tersebut.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington, DC, 1 Agustus 2019. (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membantah keterlibatan pemerintah AS dalam upaya serangan laut baru-baru ini terhadap Venezuela.

Pernyataan itu disampaikan setelah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, Caracas menangkap dua warga AS yang bekerja dengan seorang veteran militer Amerika yang bertanggung jawab atas operasi yang digagalkan tersebut.

"Kami akan mencari tahu. Kami baru saja mendengarnya," ujar Trump pada briefing Gedung Putih pada Selasa (5/5). "Tapi itu tidak ada hubungannya dengan pemerintah kita."

Sebelum fajar pada Minggu (3/5), sekelompok tentara bayaran yang didukung AS menyusup ke negara bagian utara La Guaira di atas kapal, tetapi Venezuela menggagalkan serangan tersebut dari Kolombia. Dalam insiden itu delapan orang bersenjata tewas dan beberapa lainnya ditahan.

Sehari setelah insiden itu, Maduro mengatakan, pihak berwenang  menahan 13 teroris yang terlibat dalam serangan hari Minggu, termasuk dua warga Amerika. Kedua warga AS diidentifikasi sebagai Airan Berry dan Luke Denman.

Maduro menunjukkan paspor AS dan kartu identitas lain milik Berry dan Denman, mencatat bahwa mereka telah bekerja dengan Jordan Goudreau, seorang veteran militer Amerika yang memimpin perusahaan keamanan yang berbasis di Florida, Silvercorp USA.

Goudreau kemudian mengakui bahwa Berry dan Denman bekerja dengannya dalam operasi itu.

Maduro mengatakan pihak berwenang Venezuela sudah mengetahui rencana yang  dikoordinasikan dengan Washington dan bertujuan untuk menggulingkannya sebelum eksekusi.

Secara terpisah pada Selasa (4/5), Pentagon juga membantah keterlibatan dalam serangan tersebut. "Pemerintah Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Venezuela dalam beberapa hari terakhir,"  kata Menteri Pertahanan AS, Mark Esper

Washington secara terbuka menyerukan pemecatan Maduro, meningkatkan tekanan terhadap Caracas dalam beberapa bulan terakhir dengan mendakwa pemimpin sayap kiri itu sebagai penyelundup narkotika dan menawarkan hadiah 15 juta dolar untuk penangkapannya.

Washington juga telah menjatuhkan sanksi keras terhadap Venezuela.

Tokoh oposisi Juan Guaido, yang didukung AS, menyatakan dirinya sabagai presiden sementara Venezuela pada Januari tahun lalu dan kemudian melancarkan kudeta yang gagal dengan bantuan dari sejumlah kecil tentara jahat.

Ada juga upaya membunuh Maduro dengan drone pada tahun 2018. (Press TV)

KEYWORD :

Amerika Serikat Donald Trump Serangan Ilegal Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :