Kantor Bursa Efek Indonesia (Pasar Dana)
Jakarta, Jurnas.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tekanan untuk pasar modal Indonesia mulai mereda hingga kinerja mulai alami perbaikan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan memasuki April, volatibiltas ekonomi global mulai menurun yang dibarengi dengan penanganan dampak virus corona (Covid-19) yang lebih baik. Hal ini menjadi sentimen positif untuk ekonomi global dan domestik.
"Walaupun belum pulih sekali, tetapi berbagai indikator menunjukkan perbaikan. Tekanan IHSG dan nilai tukar rupiah mulai mereda pada April," ujar Wimboh Santoso dalam konferensi pers KSSK secara live streaming, Senin (11/5/2020).
Memasuki Mei 2020, Wimboh menyebutkan IHSG pada 8 Mei 2020 ditutup pada level 4597,43 atau turun 27,02 persen, setelah mencapai titik terendah di angka 3.936 pada Maret 2020.
Menurutnya, volatilitas pasar modal sudah terpantau rendah meskipun investor masih mencatatkan net sell selama tahun berjalan.
Sementara itu, tekanan pasar surat berharga negara (SBN) ditunjukkan dengan yield SBN yang naik 70,9 basis poin sepanjang tahun berjalan dengan net sell sebesar Rp139,1 triliun pada 6 Mei 2020.
OJK Wimboh Santoso Pasar Modal