Sabtu, 23/11/2024 10:23 WIB

Kemampuan Hizbullah Tergantung Israel

Tugas mendasar Hizbullah setelah pembebasan Lebanon selatan dari pendudukan Israel pada tahun 2000 adalah untuk melindungi nilai-nilainya.

Pasukan Hizbullah, 15 April 2016 [Agensi Anadolu]

Beirut, Jurnas.com - Kepala blok parlemen dari gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan, rezim Tel Aviv sangat takut dengan kemampuan yang berkembang dari kelompoknya.

"Terlepas dari semua perkembangan yang sedang berlangsung, musuh Israel tampaknya takut dengan kemampuan Hizbullah yang tumbuh. Sangat jelas bahwa Israel tidak akan bisa lepas dari persamaan keseimbangan teror" ini,"  kata Mohammad Raad kepada stasiun radio di Beirut dan pro-Hezbollah al-Nour, Senin (11/5).

Ia menambahkan bahwa tugas mendasar Hizbullah setelah pembebasan Lebanon selatan dari pendudukan Israel pada tahun 2000 adalah untuk melindungi nilai-nilainya.

"Ketangguhan Hizbullah dalam menghadapi tekanan yang begitu kuat itu sendiri merupakan kemenangan," kata Raad.

"Tantangan membengkak dan mengambil berbagai bentuk, menargetkan gerakan perlawanan dan memberikan tekanan padanya melalui blokade keuangan dalam upaya untuk mengeringkan sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan kekuatan yang cukup untuk menghadapi risiko yang ditimbulkan musuh," tambahnya.

Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan televisi al-Manar Lebanon berbahasa Arab pada 13 April, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem mengatakan, gerakannya sepenuhnya siap untuk konfrontasi jika rezim Israel memilih untuk melancarkan tindakan agresi terhadap negara Arab tersebut. 

Mei lalu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah memperingatkan Israel agar tidak melancarkan perang di Lebanon, menekankan bahwa pasukan Israel akan dihancurkan dalam kasus seperti itu.

"Semua orang di Israel tahu bahwa perang apa pun di Libanon harus tegas dan cepat. Hizbullah tetap cukup mampu dan sepenuhnya ditentukan terlepas dari sanksi yang dijatuhkan padanya," katanya.

"Rezim Zionis takut melancarkan perang baru, bahkan di Jalur Gaza yang terkepung, apalagi Lebanon. Semua batalion Israel akan dihancurkan di bawah mata media arus utama dan seluruh dunia, jika mereka berani memasuki Lebanon. Kami tidak akan berkompromi bahkan pada sedikit pun tanah Lebanon," tambahnya.

Raad menekankan bahwa Hizbullah siap untuk bekerja sama dengan pemerintah Lebanon yang berkuasa "meskipun terdiri dari sekelompok besar faksi politik dan tidak mewakili tim politik kami."

Ia juga memperingatkan tentang upaya yang dilakukan untuk merongrong pemerintah baru Libanon dalam upaya untuk melakukan pukulan terhadap Hizbullah. "Jika upaya tersebut ditujukan untuk melakukan pukulan ke Hizbullah, ini adalah bencana total," katanya.

Anggota parlemen menekankan bahwa tidak ada yang dapat merusak Hizbullah dengan membawa kejatuhan pemerintah. (Press TV).

KEYWORD :

Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah Amerika Serikat Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :