Jum'at, 22/11/2024 20:49 WIB

Iuran BPJS Kesehatan Kembali Naik, Gerindra: Siapa Pembisik Jokowi

Siapa pembisik presiden jokowi yang minta Perpres No 64 tahun 2020. Apakah pembisik itu ingin Jokowi berhenti ditengah jalan?

Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono

 

Jakarta, Jurnas.com - Waketum Gerindra, Arief Poyuono mempertanyakan siapa sosok `Pembisik` yang ingin menjerumuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar jatuh ditengah jalan.

Pasalnya, kata Arief Poyuono, ditengah pandemi Covid-19, Jokowi malah menerbitkan Perpres No 64 tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan yang isinya menaikkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II. Sementara, untuk kelas III baru akan naik pada tahun 2021.

"Waduh waduh, siapa lagi ini yang ngajarin mau ngancurin Jokowi dengan minta Jokowi mengeluarkan Perpres itu (No 64 tahun 2020). Ampun, ampun biyung. Makin sebel aja rakyat sama dia (Jokowi), sudah susah karena Covid 19 sekarang malah mau diperas (Bayar Iuarn BPJS Naik)," kata Arief Poyuono, Rabu (13/05/2020).

Menurut Arief Poyuono, saat ini keadaan ekonomi keluarga kelas menengah dan bawah sudah ambruk akibat banyak PHK yang pada kerja di sektor formal.

Selain itu, usaha kecil menengah juga sudah banyak yang tutup. Bahkan pelaku UMKM, sekarang sudah banyak yang tidak mampu lagi bayar angsuran bank alias kredit macet.

"Ini kok malah BPJS Kesehatan iurannya di naikan sungguh enga pakai otak dan tidak melihat realitas keadaan ekonomi dan sosialnya masyarakat," kata dia.

Anak buah Prabowo ini melanjutkan, hampir jutaan masyarakat yang kehilangan pekerjaan baik di sektor formal maupun informal.

"Pabrik pada tutup alias bangkrut, pengemudi online pada enggak sanggup bayar iuran, ini kok malah dinaikan iuran BPJS Kesehatan," sesalnya. 

"Wong yang pada kerja di sektor swasta aja masih belum jelas nasibnya ada yang di PHK, dirumahkan tanpa gaji, dirumahkan gaji 50 persen, masuk kerja tapi gajinya hanya 50 persen karena perusahaan produksi dan penjualannya menurun draktis hingga tinggal 20-30 persen, lah gimana ya ini kok bikin perpres kok nyakitin masyarakat kecil dan menengah sih Kangmas Joko Widodo. Mbok kalau sudah normal Perpres baru diteken," tambah dia.

Arief mengaku sangat kesal dengan efek domino dampak buruk dari Virus asal Wuhan, China itu. Pasalnya, buruh hingga pengusaha dibuat KO. Malah sekarang beban itu ditambah lagi.

Dia pun mengkritik penambahan anggaran lewat Perppu covid - 19.

"Kok enggak dianggarkan untuk nyuntik BPJS kesehatan untuk jadi subsidi iuran BPJS Kesehatan bagi seluruh masyarakat, padahal itu yang paling penting karena pandemic covid-19 kan kuat sekali hubungannya sama Kesehatan masyarakat loh," ujar dia.

"Kok Perppu malah untuk nalangi bank - bank dan pengusaha yang sebelum covid-19 memang sudah mau bangkrut akibat serangan produk produk impor dari China. Cobalah Kangmas (Jokowi) Bijak karena Perpres kenaikan iuran BPJS Kesehatan bikini rakyat banyak makin sebel dan nyumpahin Kangmas jokowi loh. Apalagi tidak ada kepastian Kangmas sanggup bisa menciptakan perdamaian sama virus corona," tegas dia.

KEYWORD :

BPJS Naik Perpres Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :