Avigan untuk obat virus corona (Foto: AFP)
Tokyo, Jurnas.com - Dunia saat ini masih berlomba menemukan vaksin virus corona baru (Covid-19). Namun selagi vaksin belum ditemukan, obat Covid-19 dimunculkan sebagai membantu penanganan.
Sampai saat ini, Avigan adalah yang pertama mendapatkan pujian sekaligus mendapatkan pendanaan US$128 juta dari Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Obat flu yang diproduksi Fujifilm itu dianggap dapat meringankan Covid-19.
Namun Avigan bukan satu-satunya. Camostat, obat pankreatitis yang dibuat oleh Ono Pharmaceutical Co yang berbasis di Osaka, telah menarik minat para ilmuwan di Jepang dan luar negeri.
Pertarungan Avigan vs Camostat di Negeri Sakura mendapatkan tantangan dari Remdesivir. Obat garapan Remdesivir Gilead Science Inc itu dinilai mampu mengurangi masa pemulihan pasien Covid-19 di rumah sakit.
Dikutip dari Al-Arabiya pada Jumat (15/5), ketertarikan dunia terhadap Avigan muncul sejak Maret lalu, pasca seorang pejabat China mengatakan bahwa obat itu membantu pasien pulih dari Covid-19.
Dan saat ini, Avigan menjadi satu dari setidaknya 14 uji klinis obat Covid-19 yang sedang berlangsung. Di tengah keterpurukan saham global, saham Fujifilm melesat ke rekor tertinggi.
Sebelumnya, Abe telah meminta Avigan agar disetujui untuk digunakan pada akhir bulan ini jika uji coba ini efektif. Namun permintaan ini dianggap terlalu cepat, apalagi untuk obat yang diketahui menyebabkan cacat lahir.
Bahkan, Abe berjanji untuk mengirimkan pasokan obat gratis untuk 43 negara yang telah membuat permintaan resmi.
Namun menurut juru bicara Fujifilm, Kana Matsumoto, penggunaan Avigan diputuskan oleh dokter dan persetujuannya akan tergantung pada evaluasi medis dan ilmiah.
Sementara Camostat yang dikembangkan oleh Ono Pharmaceutical, merupakan protease inhibitor yang telah digunakan terutama untuk mengobati pankreatitis dan beberapa jenis kanker.
Tetapi uji laboratorium dan hewan sebelumnya terhadap SARS-CoV-1 menunjukkan obat ini memiliki fungsi antivirus, dan dapat dengan aman diberikan dalam dosis yang cukup tinggi, agar sesuai dengan konsentrasi yang efektif di laboratorium.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Cell pada Maret lalu menemukan bahwa camostat memblokir enzim yang penting untuk masuknya virus corona ke dalam paru-paru.
"Obat ini punya rekam jejak 35 tahun, jadi itu sepertinya obat yang sangat aman," kata Joseph Vinetz, seorang profesor di Yale School of Medicine.
"Aku bilang kita harus mencobanya. Saya seorang dokter dan kami sangat membutuhkan apa pun yang dapat kami berikan kepada orang-orang," imbuh dia.
KEYWORD :Obat Covid-19 Virus Corona Avigan Camostat Remdesivir