Sabtu, 23/11/2024 14:44 WIB

Rusia dan China Veto Petisi AS Melawan Iran

China dan Rusia menolak rencana AS untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Iran bersama dengan kemungkinan dorongan untuk memicu kembalinya semua sanksi terhadap Teheran di Dewan Keamanan PBB.

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

Jakarta, Jurnas.com - Rusia dan China akan memveto petisi Amerika Serikat (AS) di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan perpanjangan embargo senjata Iran.

"AS baru saja menyerukan pengenaan kembali sanksi penuh ditambah lebih banyak sanksi atas semua penjualan militer ke Teheran," kata E Michael Jones, editor majalah Culture Wars saat ini.

`Mereka akan mengajukan petisi ini untuk Dewan Keamanan PBB. Itu tidak akan berlalu karena Rusia dan Cina telah menentangnya. Dan mereka memiliki hak veto atas apa pun yang akan terjadi di sini," tambahnya.

China dan Rusia menolak rencana AS untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Iran bersama dengan kemungkinan dorongan untuk memicu kembalinya semua sanksi terhadap Teheran di Dewan Keamanan PBB.

"Tidak memiliki hak untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran, apalagi untuk memicu snapback," tulis misi PBB di China dalam lewat akun Twitter pada Kamis (14/5).

"Mempertahankan Rencana Aksi Bersama Komprehensif adalah satu-satunya cara yang tepat untuk maju," tambahnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov juga dengan keras menolak rencana itu sebagai tindakan sinis yang menjerumuskan DK PBB ke dalam krisis.

"Kesimpulannya adalah bahwa krisis berikutnya di Dewan Keamanan PBB dan PBB secara keseluruhan sudah dekat, dengan mempertimbangkan keras kepala AS ini," katanya. "Washington tidak akan memiliki jalan yang mudah di sini dalam hal apa pun."

Jones mengatakan, selama bulan lalu, Washington sudah meningkatkan seruan untuk perpanjangan embargo senjata PBB terhadap Iran yang akan berakhir pada Oktober di bawah resolusi UNSC 2231, yang mendukung perjanjian nuklir Iran yang penting pada tahun 2015.

Pemerintahan Trump, lanjut Jones sudah mengatakan bahwa pihaknya akan menyerukan kembali semua sanksi terhadap Iran jika upayanya untuk memperpanjang embargo senjata gagal.

"Sekali lagi kita melihat bahwa hasil tragis kebijakan luar negeri AS di bawah Pompeo dan Trump, dan lobi Israel," kata Jones.

"Orang-orang ini telah menyatukan daratan Eurasia dalam kontradiksi langsung dengan apa yang telah menjadi strategi jangka panjang Kekaisaran Amerika Anglo, sebagaimana diartikulasikan oleh Halford Mackinder pada awal abad ke-20," katanya.

Menurut Jones, seruan AS itu sia-sia karena Rusia dan China memiliki teknologi yang dibutuhkan Teheran untuk memperbarui militernya. "Saya berbicara secara khusus tentang rudal Rusia di sini, yang merupakan yang paling canggih di dunia dan membuat armada kapal induk AS menjadi usang," katanya.

"Jadi, ini adalah latihan yang sama sekali sia-sia. Itu tidak akan lulus di PBB dan itu akan gagal bahkan jika Amerika Serikat mencoba untuk menghindari PBB," pungkasnya. (Press TV)

KEYWORD :

Embargo Senjata DK PBB Amerika Serikat China Rusia Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :