Kepulan asap setelah serangan udara selama pertempuran antara anggota pasukan yang didukung AS dan pejuang ISIS di Raqqa pada Agustus 2017 (Foto: Zohra Bensemra / Reuters)
Washington, Jurnas.com- Kelompok teroris al-Qaeda dan Islamic State Iraq and Syria (ISIS/Daesh) saling memerangi satu sama lain meskipun sebelumnya sudah bekerja sama di wilayah Sahel Afrika.
Dinukil dari AFP, bentrokan sporadis antara kedua kelompok awal tahun ini meningkat menjadi pertempuran besar di negara-negara seperti Mali dan Burkina Faso.
Pejabat dan pakar setempat meyakini alasan pertikaian kedua kelompok teroris tersebut dilatari perebutan tanah dan tanaman pangan.
"Kami tidak tahu di mana itu akan berakhir; masing-masing ingin menang di atas yang lain," kata Mahamat Saleh Annadif, perwakilan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Mali
Ia menambahkan bahwa pertikaian di antara kedua kelompok teroris itu bukan lagi rahasia.
Pasukan Prancis dan Sekutu Ditarik dari Mali
Bentrokan antara kedua kelompok itu dimulai setelah gerilyawan yang berafiliasi dengan ISIS menyeberang ke wilayah yang dikuasai oleh pasukan yang berafiliasi dengan al-Qaeda di wilayah Dialloube, Mali tengah pada awal tahun.
Menurut seorang pakar keamanan yang tidak disebutkan namanya di pusat kota Mopti di Mali, lebih dari 60 teroris tewas dalam bentrokan antara ISIS dan al-Qaeda di daerah itu pada Maret.
ISIS juga mengklaim telah membunuh lebih dari 35 anggota Al-Qaeda di dekat perbatasan Mali di negara tetangga Burkina Faso pada akhir April.
Namun, menurut AFP, tidak ada rekaman tentang bentrokan antara al-Qaeda dan ISIS. Para ahli menyoroti kurangnya kecerdasan ada mengenai beberapa tempat persinggahan militan Sahel, dengan informasi dari daerah sering dilebih-lebihkan.
Sejak teroris Al-Qaeda pertama kali muncul di Mali utara pada 2012, kekerasan di Sahel telah menyebabkan ribuan kematian di antara tentara dan warga sipil.
Al-Qaeda saat ini juga telah menyebar kegiatannya ke Mali tengah dan Burkina Faso yang berdekatan. ISIS, yang memantapkan dirinya di wilayah itu pada 2015, saat ini aktif di daerah perbatasan Mali, Burkina Faso, dan Niger.
Menurut para ahli, kedua kelompok menikmati aliansi tidak resmi, bertukar pejuang dan mengoordinasikan serangan, sebelum pertempuran pecah antara mereka tahun ini.
KEYWORD :Bentrokan Teroris Kelompok ISIS Kelompok Al-Qaeda
