Sabtu, 23/11/2024 10:25 WIB

Imbas Covid-19, Industri Jawa Barat Tertekan

Sebanyak 20 persen pabrik manufaktur Indonesia ada di Jawa Barat dan hampir sebagian besar manufaktur ini tujuannya ekspor

Ilustrasi ekspor

Bandung, Jurnas.com - Pandemi Covid-19 membuat industri di Jawa Barat (Jabar) tertekan. Sebelumnya, sentral industri nasional ini juga teribas perag dagang antara AS dan China.

Sebagian besar industri terutama di kawasan Bekasi, Karawang, Purwakarta dan sekitarnya sangat tertekan oleh pandemi.

Kepala Divisi Stabilisasi Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi  Rahmat Taufik menyatakan, tekanan sudah dimulai sejak akhir 2019 akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China.  Dengan pandemi ini, tekanan kepada dunia industri menjadi ganda.

"Tekanan ke industri ini tidak hanya pada saat ada pandemi. Jawa Barat salah satu paling parah mendapat tekanan karena akhir tahun, November-Desember 2019 ini perang dagang AS-China mengakibatkan laju ekonomi Jabar di bawah nasional. Itu karena bahan baku beberapa masih bergantung ke luar negeri, termasuk China," ujar Rahmat, Minggu (17/5/2020).

Rahmat menjelaskan ketika skala wabah meningkat, banyak pelabuhan di China ditutup yang menghambat proses produksi, termasuk bahan baku untuk alat pelindung diri (APD).

"Inilah juga yang mengakibatkan banyak PHK," kata Rahmat.

Rahmat mengatakan Jabar memegang peran strategis dalam menopang perindustrian nasional. Sebanyak 20 persen pabrik manufaktur Indonesia ada di Jawa Barat dan hampir sebagian besar manufaktur ini tujuannya ekspor.

"Otomotif, elektronik, tekstil, hampir semua di Jawa Barat," ujarnya.

KEYWORD :

Virus Corona Covid-19. Kawasan Industri Jawa Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :